if only you are not an indonesian ...

Sunday, March 5, 2017

Winter in Japan and The Sophisticated Shinkansen

 setelah membeli tiket ini di Jakarta, kami berhak menumpangi semua kereta yang dioperasikan oleh Japan Railways selama 7 hari diseluruh Jepang.
ada banyak pilihan kereta atau moda transportasi lain untuk menjelajah Jepang. bisa dengan willer bus yang lebih hemat dan nyaman juga. tetapi kami tidak memiliki waktu cukup banyak. bahkan jika naik willer bus tengah malam, sampai ditujuan pagi hari, menghemat biaya hotel, pinggang sakit tidak menunjang untuk jalan jalan.
dan menurut saya, ke Jepang tanpa ketemu shinkansen kelihatannya kurang lengkap. meski begitu tidak terlalu mengejutkan sebab kira kira mirip dengan kereta sejenis di Seoul. kami sempat menumpangi antara Seoul dan Busan hanya dalam 3 jam kira kira. 
 selain kecepatan, ketepatan waktu, kenyamanan, kebersihan dan petugas kebersihannya mengesankan. kadang kadang kalau memperhatikan petugas kebersihan disini, di negara saya ini, penampilan orangnya terlihat lelah dan tidak bersih. nah, bapak bapak berbaju biru ini terlihat bersih dan sigap. saya lupa di stasiun mana, sederetan petugas kebersihan malah berbaju pink manis. rapi dan bersih.  mereka ini sudah bersiap berbaris didekat gerbong bagian masing masing beberapa menit sebelum kereta tiba. begitu kereta berhenti dan pintu dibuka, langsung masuk. tidak sampai 5 menit sudah siap berangkat lagi.
 ada satu orang petugas yang menunggu persis didekat pintu kereta, dibagian orang orang yang turun, sambil membawa kantong sampah plastik besar. penumpang yang membawa sampah bisa langsung memasukkan disitu. 
 seperti apa bagian dalam shinkansen? kalau kursinya mirip dengan kursi kereta executive kita disini. beda beda warna kain pelapisnya saja. tetapi yang jauh berbeda adalah tingkat kebersihannya. 2 foto ini adalah bagian penghubung antar gerbong. miirp dengan lorong hotel.
 nyaris berkilat saking bersihnya. tidak ada bau urine juga. tidak ada yang merokok di bordes. tidak ada yang berdiri diri didekat pintu. kesannya kereta berhenti dan kosong ya.
 ada telpon dengan warna menyala disini. sayangnya saya lupa digunakan untuk apa saja telpon di kereta ini. 
 disebelah telpon, diseberangnya, ada wastafel ini. penjelasannya tidak berupa tulisan tetapi gambar seperti ini.
 bersih dan kering. 
 didepan wastafel, masing masing sisi, ada toilet. yang satu toilet biasa. seperti umumnya toilet di kereta tetapi jelas kering bersih dan tidak berbau. sedangkan satu toilet ditujukan untuk orangtua dan ibu dengan balita. jadi lengkap ada kursi bayi yang melekat di dinding juga. 
jelas sekali mereka memperhatikan kebutuhan ibu yang selalu dikinthili anak anak. mungkin bepergian sendirian atau mungkin anaknya tidak mau kalau lepas dari ibunya, bahkan ke toilet pun harus ikut. saya jelas termasuk ibu yang mengalami hal seperti ini.
 selain keperluan toiletris semacam sabun dan tisu, toilet yang ini sangat memperhatikan keamanan. bagian bagiannya dilengkapi dengan railing untuk berpegangan. bisa saja kereta berjalan cepat kemudian sedikit terguncang. dipojok kanan yang tidak ada dalam foto, ada panic button seperti didalam lift seandainya terjadi keadaan darurat didalam toilet.
 ada changing table juga. jadi toilet yang ini juga lebih luas dibanding toilet disebelahnya. sebab menampung kebutuhan lebih banyak.
 lihat tombol merah SOS dibagian paling kanan. very thoughtful, right?
Jepang yang seperti ini rasanya cocok buat saya. thoughtful and reliable. rasanya berat untuk pulang dan begitu sampai dirumah, terlalu banyak yang ingin diceritakan. yang ingin ditiru. yang ingin dicontek. seharusnya bukan hal yang sulit mengingat sebagian besar penduduk negara kita menganut agama Islam. apa yang orang jepang lakukan sudah dicontohkan juga oleh Rasulullah SAW. 
semoga saya diberikan kekuatan untuk mengikuti teladan Rasulullah dan punya kesempatan untuk mengunjungi jepang lagi di waktu yang akan datang. amin.
 jadi begitu akhir cerita perjalanan 15 - 23 januari 2017 musim dingin di jepang ...

No comments:

Post a Comment