if only you are not an indonesian ...

Wednesday, February 27, 2019

INCREDIBLE INDIA June 2018 : UNESCO World Heritage in Jaipur


Amber Fort adalah tempat yang paling mengesankan yang dikunjungi di Jaipur. bahkan baru terlihat dari kejauhan pun, sudah tampak megah dan berkuasa. saya membayangkan seperti apa raja yang berkuasa saat itu yang tinggal di Amber Fort ini. seandainya ada kesempatan untuk kembali lagi, saya pasti memilih night tour. 
dari fort ini terlihat danau maota yang kering saat musim panas, saat kami ada di sana. meski sekitarnya meranggas dan dominasi warna kuning daun gugur dan tanah kering, benteng ini terlihat kukuh. 
tidak jauh dari amer fort ini ada nahargarh fort. kami tidak berkunjung ke sana. dan menyesal tentunya.  



  kami masuk ke benteng sepertinya dari arah samping belakang. sebelumnya kami mengunjungi paana meena ka kund di belakang benteng. karenanya kami tidak perlu menyewa jeep atau gajah untuk masuk ke benteng. awalnya kami pikir akan menjadi pengalaman luar biasa kalau kami memasuki benteng dengan naik gajah.

 terlihat kalau benteng ini berada di perbukitan dengan jarak pandang yang cukup jauh ke sekitarnya. langitnya jernih dan terasa super terik kalau berada di luar. awalnya saya mengira akan kepanasan terus menerus saat mengunjungi benteng ini. tetapi ternyata kami cukup terlindung sebab banyak ruang yang diizinkan dimasuki.
 yang membangun benteng ini jelas memperhatikan suhu udara di sini saat musim panas. selain alasan keamanan, tembok tembok di sini, selain tebal, dibangun berlapis sehingga udara panas tidak langsung masuk. jadi cukup nyaman berada di sini dalam waktu yang lama meski siang hari. selama persediaan air mineral cukup, kami baik baik saja.


di dalam gedung di foto diatas, ada ruang tidur khusus dibuat untuk pemaisuri  yang suka tidur sambil melihat langit malam. sang raja mendesain seluruh dinding dan langit langit ruangan dihias dengan cermin dan kaca. dibuat mozaik yang rumit dan cantik.


pintu pintu benteng yang besar besar tapi artistik. ada yang menuju dapur umum, ada yang menuju ruang ruang pelayan, dan lain lain. pintu ini berada di lingkaran benteng kedua. lingkaran terluar adalah ruang terbuka dibawah. sekarang ini menjadi lokasi loket loket, kamar mandi umum ( baik berbayar atau tidak berbayar ), dan toko toko.
 seperti di tempat tempat lain, lukisan dan hiasan rumit, detail dan warna warni. baru di Jaipur ini saya menyesalkan mengapa tidak pernah belajar fotografi dengan serius. padahal kamera ada. setelah sampai India, kata kata tidak cukup baik menggambarkan keindahan detail detail seperti ini.


dinding tebal berbentuk sarang lebah madu ini seperti menyaring udara panas dari luar. selain mengurangi intensitas cahaya matahari.
 sedikit gambar dari Sheesh Mahal, ruang tidur permaisuri yang dihias dengan mozaik terbuat dari cermin dan kaca.



 ada juga bukaan bukaan seperti ini. bisa juga mengintip musuh di kejauhan. selain sirkulasi udara dan cahaya. saya bertanya tanya apakah kalau musim semi, perbukitan yang jauh di sana itu, pernah terlihat hijau?

  
pemandangan dari salahsatu sudut ruang di lantai kedua benteng. saya tidak punya peta benteng. jadi saat berkeliling hanya mengikuti apa yang menarik mata saja. seperti di albert hall museum, di sini juga banyak pengunjungnya.



 lalu lintas pengunjung diatur sedemikian rupa supaya pengunjung bisa melihat keseluruhan ruangan dan bangunan di sana. termasuk juga toko toko suvenir yang berada di dalam benteng. diantaranya adalah galeri lukisan. saya mampir sebentar ternyata koleksinya adalah lukisan lukisan yang aneh menurut saya. beberapa tidak layak dilihat oleh anak anak dibawah umur. di dalam museum tidak boleh mengambil foto. dan karena sepi sekali, saya jadi takut mau melihat lihat.

awalnya raja yang memerintah pada saat itu bertempat tinggal di Amber Fort ini. Amer adalah nama satu wilayah di mana benteng ini berada dan menjadi ibukota Jaipur. tidak jauh dari sini ada masjid Akbari yang ada di postingan sebelumnya. satu saat daerah ini mengalami kesulitan air kemudian raja pindah ke city palace yang berada kota tua sekarang. 


PANNA MEENA KA KUND

 di dekat benteng ini ada semacam sumur tetapi sekarang sudah tidak digunakan lagi. bentuknya tidak seperti sumur di kota kota di Jawa. seperti bangunan lain di jaipur, sumurnya simetri dan cantik, selain fungsional tentunya. 


tangga tangga ini menuju ke permukaan sumur. sumurnya ini lebih seperti tandon air untuk mengatasi musim kering/panas. dengan dibuat tangga tangga seperti ini, memudahkan penduduk mengambil air sekaligus merawat sumurnya. 
 
yang kami kunjungi ada di belakang Amber Fort. tidak jauh dari sana. untuk masuk ke sana sekedar mengambil foto, tidak dikenai biaya tetapi waktu itu, tidak diizinkan sama sekali turun barang satu dua tangga dengan alasan keselamatan. padahal konon, naik turun tangga ini tidak mungkin melewati tangga yang sama. jadi tidak mungkin bertabrakan antara yang naik dan turun. 
 
 https://en.wikipedia.org/wiki/Stepwell
 
 

INCREDIBLE INDIA June 2018 : melihat wajah Jaipur di museum



ALBERT HALL MUSEUM JAIPUR
 

karena udara di luar panas sekali, kami memutuskan untuk mengunjungi museum dulu. sebab berbahaya juga berada di luar dengan suhu diatas 40 derajat celcius tanpa perlindungan. meski museum tidak ada pendingin udara, tetapi ada kipas besar di mana mana. sedikir mengurangi sesak udara. bagian bagian museum yang terbuka ditutup  dengan dinding anyaman kawat termasuk langit langit. supaya tidak ada burung dara yang masuk dan buang air sembarangan. tetapi bulu bulu halus ratusan burung dara sulit dicegah. jadi jangan lupa pakai topi dan masker supaya tidak terkena penyakit akibat pup burung dara kering dan bulu bulu halusnya yang beterbangan.














gambar gambar diatas menceritakan apa saja yang dilakukan setipa bulannya oleh penduduk Jaipur. mulai januari sampai desember. 

selain berkisah, gambar gambar di albert hall ini juga seperti puisi. sayang sekali karena tidak tahan panas, rasa ingin tahun saya kalah. kami segera keluar mencari tempat lebih sejuk. sebab meski banyak kipas dan sirkulasi cukup baik di dalam museum, pengunjung waktu itu sangat ramai. di mana mana di India memang ramai karena memang jumlah penduduk yang besar. 

selain gambar dan lukisan, yang dipamerkan di sana ada juga benda benda antik seperti guci dan peralatan rumah tangga, perhiasan, juga patung patung yang menunjukkan beraneka posisi yoga. saya jadi ingat bahwa di sini, Jaipur, India, adalah dari mana yoga berasal. banyak orang datang ke sini khusus untuk belajar yoga. 


 foto paling ikonik yang menggambarkan albert hall museum adalah dari arah depan. di mana ada ratusan burung dara beterbangan. burung burung ini seperti dipelihara oleh kota. disediakan makan dan minum yang lebih dari cukup. 

 PATRIKA GATE

dalam perjalanan ke airport, kita bisa mampir ke patrika gate, bisa dianggap sebagai gerbang ke sembilan seperti halnya ada sembilan blok di kota tua Jaipur. 
gerbang patrika ini super duper cantik dengan detail lukisan yang rumit, cantik, berwarna warni, dan penuh makna. gerbang ini menuju Jawahar Circle Garden. taman melingkar terbesar di asia dengan traffic light. 


Patrika gate gives you a sneak peek into the vibrant culture of Rajasthan as each pillar is dedicated to some or the other part of the state. Hand paintings of temples, forts, palaces, portraits of Jaipur rulers, blue pottery, jewelry, photographs of Amer, Hawa Mahal, City Palace, Jal Mahal are found here to give a glimpse of the entire history of Jaipur. There were some nostalgic & proud examples of scenes depicting weddings, wars and daily lives of people showcasing the way they earned their livelihood, all artistically portrayed in lively colors.

 What will definitely catch your attention are the classic windows which have been put in to give the gate a more authentic look. But other than showing the history of our city, this gate also has illustrations of the new age architectural wonders of Jaipur like World Trade Park and Amar Jawan Jyoti to name a few.  The motifs which have been painted all over the gate speak volumes of the meticulous work done by local artisans.

 The area opposite the gate has also been landscaped to give an old fashioned look. The huge circular garden is surrounding a fountain which offers a musical light show every Sunday from 7 p.m. The park is well equipped with benches and a jogging track, and if you like a less crowded park over a crowded one, choose this.

There is also a children’s park to enjoy various swings followed by everyone’s favourite – Chowpati  The food here is definitely a huge incentive to plan an outing in the evening. There is a total of 7 Shree Nath pav bhaji wala (we counted) and around 5 pandit pav bhaji stalls. There are stalls selling baraf ka gola and kulfi to beat the heat and yes it works. Bombay sandwich and bhelpuri is a must-have if you are a street food junkie because the whole concept of Chowpati comes from Mumbai anyway ! The best part about this chowpati as compared to others in the city is the ample space to sit and eat .



 

 
 

INCREDIBLE INDIA June 2018 : CITY PALACE OF JAIPUR

setelah punya tiket pergi pulang ke Jaipur via Kuala Lumpur, mulailah saya mencari tahu apa saja yang bisa dilakukan atau dilihat di Jaipur. di mana letak Jaipur, menginap di mana, ke mana saja, bisa makan apa saja, naik apa selama di sana, dan sebagainya. sebab yang saya tahu tentang India hanyalah Taj Mahal dari novel. kisah cinta yang sangat mengesankan.
kalau menyukai sejarah, di Jaipur banyak sekali historical sites dalam kondisi terawat dan dua diantaranya adalah UNESCO world heritage yaitu Amber Fort dan Jantar Mantar. berdasarkan bacaan, kami menyisihkan Amber Fort dalam  kunjungan hari berikutnya. selain lokasinya lebih dekat dengan hotel, area benteng super luas dan tiketnya mahal. jadi sayang kalau hanya memiliki waktu sebentar. 


setelah melihat Jal Mahal mengambang di danau dari kejauhan, kami menuju ke kota. tujuan kami adalah melihat Albert Hall Museum, Patrika Gate, Jantar Mantar, Hawa Mahal, dan City Palace. selain melanjutkan urusan dengan singtel soal koneksi komunikasi da internet yang tidak kunjung ada. 
beberapa obyek wisata di Jaipur ini bisa dimasuki dengan membeli tiket composite yang bisa dibeli sebelumnya di loket di salahsatu obyek wisata. beberapa obyek wisata menawarkan kunjungan di malam hari juga. seperti Amber Fort akan terlihat lebih indah di malam hari. begitu juga dengan Hawa Mahal. 
 CITY PALACE

adalah kompleks kerajaan yang dibangun pada tahun 1729 - 1732. dari keadaannya sekarang, sagat jelas terlihat bahwa keluarga kerajaan Jaipur ini pada masanya sangat makmur. city palace terdiri dari chandra mahal dan mubarak mahal. dan beberapa bangunan lain yang masih didiami oleh keluarga kerajaan. ada satu bangunan seperti gudang besar sekali, di belakang chandra mahal ini, ternyata adalah tempat digelarnya beraneka suvenir khas Jaipur. saya tidak bertanya dan tidak membeli apa apa jadi tidak bisa memberitahu apa apa soal harganya. dari yang terlihat hanyalah kualitas barangnya tampak lebih bagus dibanding yang ada di luar city palace. 
 
 arsitektur city palace ini adalah campuran gaya Rajput dan Mughal. saya tidak tahu apa apa soal arsitektur tapi menurut saya meski disebut campuran, hasil akhirnya sangat cantik dan dengan detail yang rumit. terutama di langit langit maharani palace yang sekarang menajdi museum beraneka macam senjata. di museum senjata ini tidak diizinkan mengambil foto, sama seperti di mubarak mahal yang berisi beraneka jenis tekstil dan motif yang digunakan oleh para anggota keluarga kerajaan.
 cantik kan?
 lemari ukir ini ada di depan maharani palace dalam kondisi dikunci. saya teratrik dengan ukirannya yang rumit. seperti kita, Indonesia, juga memiliki seni ukir. atau tiongkok. sekilas sulit dibedakan jenis ukiran yang dimiliki ketiga negara tersebut.
 di halaman bagian dalam yang bisa dimasuki dari 4 pintu berbeda ini, semuanya berhiaskan burung merak yang dilukiskan berbeda beda mewakili 4 musim berbeda dan dipersembahkan untuk 4 dewa berbeda juga. sayang sekali karena sudah lelah berpanasan, saya tidak terpikir untuk mengambil foto dalam jarak lebih dekat untuk memperlihatkan detail pintunya.

 peacock gate menjelang sore.
 didalam kompleks city palace ini juga ada cafe yang menurut saya super nyaman dan artistik sekali. sepertinya asyik sekali setelah lelah kepanasan berkeliling, kemudian santai dulu di dalam cafe yang cantik dan sejuk ini.  secara harga cukup mahal untuk ukuran saya. jadi hanya memesan es teh dan air mineral hahahah ...
namanya cafe baradari. selain dari dalam city palace, baradari cafe ini juga melayani take away kue kue saja dari gerbang depan. 



 ratusan burung dara ini ada di halaman belakang setelah keluar dari city palace di mana rental taxi kami menunggu. saya sulit menggambarkan bagaimana rasanya berkeliling dengan rental taxi ini selain satu kata : menjengkelkan. well, apa boleh buat, saya kepanasan keliling keliling. dengan rental taxi kami lebih nyaman menikmati Jaipur.
 bagian dalam cafe baradari. terlihat lebih gelap sementara di luar terang benderang dan super panas. ada beberapa tamu di sini. sebagian besar berpakain rapi dan kelihatan mahal. tidak seperti kami.
 kalau malam atau sore hari, pasti nyaman sekali duduk duduk di sini. bagian luar cafe. sayangnya kami bukan tipe pelancong yang masih ada di luar setelah hari menjadi gelap. sudah kelelahan. hanya kamar hotel yang sejuk dan kasur empuk yang kami butuhkan.
 artistik sekali cara mereka meletakkan pot ini bukan? tanamannya sih biasa. semacam sirih sirihan. potnya juga biasa. tetapi diletakkan di ceruk dinding batu ini menjadikannya cantik secara keseluruhan.
 pojok artistik lagi. lihat caranya meletakkan lampu dan pot pot yang senada sama bulatnya.
 saat kami datang, pancuran ini dinyalakan. kolamnya berisi banyak ikan hias. sesekali ada burung yang ikut minum di kolam. jauh berbeda dengan suasana di luar.
 pintu depan cafe yang mengundang.
 jangan lupa mampir ke sini dan siapkan uang lebih supaya bisa mencicipi kue kuenya juga. bukan hanya air mineral dan es teh seperti kami heheheh



saya lupa apa nama gerbang ini. city palace ini ada di bagian kota tua Jaipur yang memiliki 8 gerbang. ada 2 gerbang yang ditujukan hanya untuk keluar masuk para anggota kerajaan. sekarang ini kita bisa masuk ke city palace melalui gerbang tripolia. 


selain city palace, didekatnya ada Hawa Mahal yang dibangun pada tahun 1799 oleh Maha Prataph Singh. bentuk bangunan ini seperti sarang lebah madu yang sebenarnya adalah jendela jendela kecil. ditujukan kepada wanita anggota keluarga kerajaan untuk bisa melihat dan ikut menikmati perayaan yang ada di luar dibawah tanpa terlihat dari sisi lainnya. bisa melihat tanpa terlihat. 
Hawa Mahal atau palace of the winds ini juga terbuka untuk umum dengan membayar tiket INR 200 untuk orang asing. lebih murah dengan tiket composite. tetapi harus seksama dalam hal pengaturan waktunya. karena kami tidak masuk ke Hawa Mahal, kami menikmati pemandangan dari cafe yang ada di seberangnya. nasib buruk saat kami berada di cafe, listrik padam. jadi panas luar biasaaaaaaaa .... 
oh ya. kota tua Jaipur ini terdiri dari 9 blok dan 2 blok diantaranya berdiri city palace dan bangunan bangunan pemerintahan lainnya. kalau berkunjung ke sini lagi dimusim yang lebih bersahabat, akan menyenangkan sekali kalau self guide walking tour. atau ikut cycling tour. 
seluruh blok kota dicat warna pink sebagai bentuk penyambutan kunjungan Prince of Wales pada tahun 1876. sekarang ini ada sekitar 6 juta penduduk di Jaipur dan merupakan kota terbesar sekaligus ibu kota Rajasthan state. 




Sunday, February 10, 2019

INCREDIBLE INDIA June 2018 : Jejak Islam di India bagian Jaipur





 pada dasarnya saya sangat tidak bisa menawar. akibatnya, meskipun sudah banyak banyak baca berapa tarif carter tuk tuk seharian di jaipur, kami tetap membayar lebih mahal dibanding pengalaman orang lain. 

jadi setelah mendarat di Jaipur hampir tengah malam, kami baru menyadari bahwa jemputan dari hotel tidak datang. menurut pak suami sih sudah konfirmasi ulang sebelum berangkat. pokoke berakhir kami bengong di luar. airport jaipur kecil dan sepertinya kami adalah penumpang dari pesawat terakhir yang mendarat malam itu. airportnya kecil dan sepi. tidak ada tempat untuk duduk nyaman sambil ngopi dan berpikir bagaimana caranya sampai di hotel dengan selamat. 

kemudian saya memaksakan diri minta bantuan salahsatu  petugas airasia yang sebelumnya membantu crew dan pilot pesawat u keluar dari airport. alhamdulillah beliau baik hati dan mau menelponkan hotel kami. hotel bilang, mereka tidak menerima pesan kami soal jemputan. dan karena itu sudah larut, dia akn butuh waktu untuk mengatur jemputan. 

kemudian saya melihat konter taxi airport. prepaid taxi. menurut saya itu cara paling aman untuk menuju hotel. kemudian kami ikut mengantri. setelah menyebutkan nama hotel, petugas menyebut tarif, memberi kami kertas, dan memanggilkan sopir yang akan mengantar. ternyata hotel pilihan saya ini semacam chain hotel. ada beberapa nama sama di tempat berbeda. dan hotel saya paling jauh dari airport nampaknya. jadi sopir minta ke konter untuk memperbaiki catatan dan kami menambah biayanya. alhamdulillah setekah hampir sejam melewati jalan jalan yang gelap seolah bukan di dalam kota, kami sampai di hotel. 

kata hotelnya, kamu kok datangnya malam sekali. sebab kami tidak jadi dijemput. katanya, kami tidak terima pesan soal jemputan. huhu. lainkali. check dan recheck soal pesanan apapun sebelum berangkat. dalam kasus jemputan ini menjadi penting sebab kami tiba larut malam di negara dan kota yang sangat asing. ditambah bekal bacaan soal jorok dan scam. lengkap sudah deg degannya. 
 sebelum berangkat saya sudah membuat daftar mana saja yang akan dikunjungi. meski begitu, mempertimbangkan cuaca dan transportasi. kami tidak berharap seluruhnya terlaksana. toh kami kan liburan. seharusya membuat senang dan santai.
agenda penting pagi setengah siang itu adalah mendapatkan simcard. kami memanggil tuk tuk untuk mengantar ke pertokoan yang terlihat di google maps. hasilnya nol besar. sebelum beradu debat, tunjuk tunjuk dengan kendala bahasa yang besar, saya putuskan untuk membuat kesepakatan dengan tuk tuk yang sudah dipakai ini untuk sekalian carter sampai jam 22.00

misi mendapatkan simcard gagal total kemudian saya fokus mengingat tempat tempat yang bisa kami kunjungi. lupakan dulu simcard. ternyata sopir tuk tuk ini punya inisiatif juga untuk mengurutkan tujuan yang saya sebutkan. masjid akbari ini malah tidak ada di dalam jadwal saya tetapi si tuk tuk ini menunjukkan tempatnya. dikira bisa ikut sholat dluhur tetapi baru masuk menuju ruang utama, bau pesing sudah kecium duluan. ditambah kambing kambing berkeliaran di halama masjid. 

kami foto foto saja.
 islam sudah lama menyebar dan hidup di tanah hindustan ini selama ribuan tahun. tetapi saat ini, islam adalah agama kedua terbesar di india. sekitar 15% - 20% dari total jumlah penduduk. digabung dengan muslim lain di negara negara tetangganya seperti pakistan, bangladesh, dan srilanka, total pemeluk agama islam di sana sekitar 500 juta. terbesar kedua setelah indonesia dan malaysia. islam di india adalah islam sunni dengan mahdzab hanafi.

bagaimana islam masuk ke india menjadi perdebatan. sebagian menganggap islam invasif sebagian lagi melalui jalur perdagangan. selama kira kira 300 tahun berjaya di tanah hindustan, banyak sekali peninggalan islam bersejarah yang saat ini masih bisa disaksikan. beberapa diantaranya sangat megah dan terkenal seperti agra fort dan taj mahal. 


  
yang seperti mati enggan hidup tak mau mungkin masjid Akbari ini. salahsatu masjid di daersah Jaipur, Rajasthan State. 
masjid akbari ini dibangun pada abad ke 16 oleh Raja Bharmal atas perintah emperor mughal pada waktu itu. letak masjid ini hanya sekitar 1 km dari amber fort yang terkenal. tapi meski sudah dekat dengan amber fort, nahargarh fort, paana meena ka kund, kami tidak berniat mengunjungi siang itu. kami menuju kota lebih dulu.

masjid akbari ini dibawah perlindungan Archaelogical Survey of India. termasuk bangunan bersejarah yang dilindungi. 


sepertinya tepat di depan masjid ada pasar tradisional. ada toko toko kecil di mana kami akhirnya membeli pasokan air minum. udara panas yang ditakuti akhirnya kami rasakan juga. tidak menyakitkan tetapi membuat kami cepat lelah. hanya ingin berteduh saja. 

  
dalam perjalanan menuju kota, menuju albert hall museum, hawa mahal, masjid jame jaipur, dan konter simcard, kami melewati jal Mahal. istana yang 3 lantainya terendam di air. karena saat itu musim panas, ketinggian air danau menyusut cukup banyak, sinar matahari nyaris membutakan mata, dan sapi sapi kurus kering di latar depan membuat kami malas jalan jalan di sekitarnya. 

di sini kami memandangi Jal Mahal dari kejauhan sambil menikmati air kelapa ( muda atau tidak, kami tidak yakin ) yang airnya terasa panas diminum. tidak ada efek menyegarkan tetapi jelas membantu mencegah dehidrasi. 

dalam hati saya bertanya tanya, mengapa raja raja jaman dulu membangun banyak sekali istana istana dengan ukuran raksasa ... 


 kami sengaja ke masjid jame ini menjelang maghrib. ternyata mereka tidak melaksanakan sholat wajib berjamaah sesuai waktu. jadi misalnya wakt maghrib adalah jam 17. 55 maka jamaah maghrib diadakan 30 - 60 menit kemudian. alhamdulillah bisa ikut sholat jamaah dengan puluhan pedagang di pasar, sebab lokasi masjid ini memang ditengah tengah oasar yang hiruk pikuk.
 perempuan tidak biasa ke masjid di india. jadi saya menjadi satu satunya perempuan waktu jamaah. saya ditunjukkan semacam kamar tersembunyi dibalik pintu kaca dan tirai tebal. di dalam ruangan ada tempat wudlu dan peralatan sholat juga ada  barang barang lain. lebih mirip gudang dibanding tempat sholat.
ruang utama sholat untuk laki laki saja. karpet tebal ada pendingin udara dan terlihat bersih. saya terpaksa hanya bisa mengintip saja. kami menghabiskan waktu cukup lama di masjid ini. sambil melepas lelah setelah berpanas panas di siang hari sebelumnya. 

dikira oven deck hahhaha tetapi isinya al quran dan beberapa bacaan lain. karena al quran saya tertinggal di pesawat. saya duuk lama dan mbayar utang ngaji di sini. mau beli lagi, sulit menjelaskan dan saya takut kalau harganya jadi ajaib. 

tempat wudlu perempuan. airnya mengalir cukup deras. sayang tidak ada toilet. jadi susah deh. musti ke rumah makan atau mall buat numpang pipis hahaha
di hari hari selanjutnya dan masjid masjid berikutnya, secara umum bentuk dan desain masjid di kota yang golden triangle ini hampoir sama. setelah setahun, melihat foto foto saja saya sudah sulit membedakan ini foto masjid di mana dan yang mana. di jaipur kami hanya berhasil mengunjungi 2 masjid ini saja. beberapa kali ke masjid jame ini. karena lokasinya memang strategis. di seberang masjid ini adalah Hawa Mahal. salahsatu istana yang dibangun khusus untuk perempuan bangsawan di masa itu.  
dan di masjid masjid selanjutnya itu pun ketentuan untuk perempuan masih sama. dizinkan ikut jamaah di masjid tetapi sangat terbatas atau tidak boleh sama sekali. sampai saat ini saya belum menemukan jawaban mengapa perempuan di india tidak boleh sholat di masjid.


tetapi berikut saya temukan artikel online yang menurut saya adalah berita gembira.