if only you are not an indonesian ...

Saturday, February 9, 2019

ROEMAH OEI di Lasem

selamat tahun baru 2019 semuanya. semoga tahun ini berkah. postingan yang lambat ini melanjutkan kisah liburan singkat ke Lasem setahun yang lalu. masih ada satu tempat lagi yang menarik untuk diceritakan dan diabadikan di sini. siapa tahu postingan ini bermanfaat di masa masa yang akan datang. 
saat kami memutar balik untuk berhenti sholat di masjid Lasem, kami melewati sebuah bangunan cantik yang terlihat sudah berumur yang sedang direnovasi. tetapi karena waktu itu sudah larut, kami memutuskan untuk mengunjunginya keesokan harinya saja. 
 jadi rumah oei dibangun tahun 1818 merupakan rumah induk atau rumah keluarga. kisah rumah ini sendiri sudah sangat menarik. kemudian sekarang ini saat Lasem mempercantik diri, rumah ini juga bersolek dan membuka diri untuk menambah kaya warna warni sejarah Lasem. ke depannya, sepertinya akan menjadi rumah rakyat yang memberi wadah untuk bertemu bersosialisasi termasuk menghidangkan kuliner Lasem.
 bagian depan rumah yang langsung menghadap ke jalan, dijadikan toko toko kecil seperti ini. ada warung kopi selain toko oleh oleh yang terlihat di foto.
 menurut saya ini pintu utama menuju masuk rumah utama. di teras bagian kanan dan kiri pintu disediakan tempat duduk. kita bisa memesan sekedar kopi dan makanan ringan sambil menikati halaman yang cukup teduh. mengingat Lasem berada di tepi pantai utara pulau Jawa yang panas.
 kita bisa membaca sejarah singkat daerah Lasem dan sejarah rumah Oei dari poster besar yang ditempel di dinding teras. dulu masyarakat Lasem yang berbeda beda agama dan bangsa, bersatu padu membangun Lasem. seperti yang diabadikan menjadi salahsatu motif batik yang paling terkenal yaitu motif batik tiga negeri. Jawa Arab dan China. 

 pada malam hari saat kami melewati rumah oei ini, lampu lampu warna warni di halaman dinyalakan jadi terlihat cantik dari luar. perabotan yang digunakan sederhan. begitu juga menunya pada saat itu. semoga tahun ini sudah selesai direnovasi dan seluruh fasilitasnya sudah bisa digunakan.
 pemandangan setelah pintu utama terbuka. saya tidak tahu sampai di mana keasliannya tetapi menurut mata saya semuanya tampak masih seperti aslinya. terlihat sekali bahwa dahulu kala pemiliknya memang pengusaha yang sukses. saya tidak masuk lebih jauh lagi. di sebelah kiri ada satu set kursi tamu dan ada beberapa pajangan. termasuk kebaya encim. tetapi saya tidak tahu apakah kita bisa duduk duduk di kursi tamu itu atau tidak. dan entah kenapa saya takut mau foto kebayanya. 
sedangkan di sebelah kanan ada beberapa meja tulis dan kursi. diantaranya ada buku kesan pesan yang diharapkan diisi oleh pengunjung.
 bagian kanan ini lebih gelap dibanding bagian kiri ruangan. meskipun jendela terbuka lebar dan saat itu siang hari. di dalam ruangan terasa sejuk. seprti umumnya rumah yang dibangun jaman dulu, langit langitnya tinggi.
 oh ya. ini gerbang paling luar. kendaraan bermotor roda dua sepertinya banyak diparkir didepan dan sekitar gerbang ini. sedangkan kendaraan bermotor rda empat di pinggir jalan agak jauh.
 ini warung kopi yang saya sebutkan diatas tadi.
 halaman rumah bagian ini sudah rapi sedangkan di sisi lain masih sibuk beberapa tukang memperbaiki dan mengecat. 
 sepertinya jendela bulat ini khas bangunan Cina ya. termasuk desain teralisnya. lihat,  gentong pancuran di foto bagian kanan. saya suka keseluruhan tata ruang dan desain rumah oei ini. 
 bukunya dibuat vintage juga. saya menduga, foto tersebut adalah foto pemilik rumah. konon si ibu adalah gadis tercantik di masa itu.
 hahahah iseng ngintip toiletnya. sudah bisa digunakan dan  tampah bersih. 



dari artikel artikel online diatas, tampaknya rumah oei sudah selesai dibangun. ada penginapan di bagian belakang rumah utama. waaah ... jadi pengen balik lagi ke Lasem yaaa ... 
 

No comments:

Post a Comment