if only you are not an indonesian ...

Sunday, November 11, 2018

Jalan jalan ke Solo

Surakarta (Javanese: ꦯꦸꦫꦏꦂꦠ, often called Solo or less common spelling Sala) is a city in Central Java. The 46 km2 city[2] adjoins Karanganyar Regency and Boyolali Regency to the north, Karanganyar Regency and Sukoharjo Regency to the east and west, and Sukoharjo Regency to the south.[3] On the eastern side of Solo lies Solo River (Bengawan Solo). Its built-up (or metro) area made of Surakarta Municipality and 59 districts spread on 7 regencies was home to 3,649,254 inhabitants as of 2010 census.[4]
Surakarta is the birthplace of the current President of Indonesia, Joko Widodo. He served as Mayor of Surakarta from 2005 to 2012.
Under the Köppen climate classification, Surakarta features a tropical monsoon climate. The city has a lengthy wet season spanning from October through June, and a relatively short dry season covering the remaining three months (July through September). On average Surakarta receives just under 2200 mm of rainfall annually, with its wettest months being December, January, and February. As is common in areas featuring a tropical monsoon climate, temperatures are relatively consistent throughout the year. Surakarta's average temperature is roughly 30 degrees Celsius every month.  

Surakarta City and its surrounding regencies, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, and Boyolali, are collectively called the ex-Surakarta Residency (Dutch: Residentie Soerakarta). After Surakarta became a city, it was divided into five districts (kecamatan), each led by a camat, and subdivided into 51 kelurahan, each led by a lurah. 



 kota solo, atau surakarta, dulunya memang bernama desa sala, dipilih setelah diputuskan menjadi kraton terpisah dengan yogyakarta. namanya surakarta hadiningrat. seperti ditulis wikipedia diatas, areanya mencakup kota dan kabupaten disekitarnya. sehingga tidak heran kalau rumahnya wonogiri, kalau ditanya dimana rumahnya? solo. solonya mana? wonogiri.
 terkenal dengan batiknya yang memiliki ciri khas berbeda dengan batik yogya. jauh berbeda dengan batik pekalongan atau cirebon. batik jhas solo umumnya berwarna dasar gelap yang kurang disukai generasi muda. tetapi sekarang, dengan desain yang mempesona, atau dimodifikasi, batik beredar dimana mana. dengan beraneka model dan ditujukan untuk beragam kesempatan.
 salahsatu area yang merupakan kampung batik di solo adalah kampung kauman ini. nama kauman sendiri membutuhkan postingan terpisah. tetapi umumnya kampung kauman ini berada melekat dengan masjid agung di kota kota di jawa. masjid agung dan kampung kauman ini biasanya menjadi awal mula sebuah kota. sehingga usia area ini biasanya lebih tua dibanding area lain lainnya.
 lorong lorong teduh diantara gedung gedung tua, pintu pintu dan jendela kayu beraneka bentuk, dan tembok yang sudah mengelupas lapisannya. semuanya menyimpan banyak cerita.


 tidak jauh dari kampung kauman, masih dalam jangkauan langkah kaki, kita sampai di kraton solo. kraton kasunanan. kompleksnya didominasi warna putih untuk dinding dinding tinggi dan tebalnya dan warna biru yang cerah untuk pintu pintunya. saat kami datang ke kraton untuk ke sekian kalinya, sebagian, bagian dalam, sedang dalam perbaikan sehingga tertutup untuk umum. jadi kami hanya bisa melihat lihat museumnya saja.
 harga tiket masuknya masih terjangkau. mengingat biaya perawatannya tentu besar. mereka menyediakan pemandu wisata dengan biaya terjangkau untuk mendengarkan lebih banyak dan lebih jelas sejarah kraton. saya senang sekali melihat perbaikan di kraton sebagai tujuan wisata. toiletnya nampak bersih dan terang. pemandu wisata juga rapi, sopan,  dan tidak terlihat memaksa. tidak ada tukang foto yang memaksa kami membeli foto sebesar daun pintu lagi. lebih nyaman dan ramah untuk dikunjungi. 

ini toilet yang letaknya di depan sebelum memasuki area museumnya. ada di sebelah kiri. mungkin terlihat agak aneh sebab biasanya toilet ada di belakang. tetapi sebenarnya loket dan pintu masuk untuk museum ini memang letaknya di kiri belakang pintu utama kraton. foto diatas yang pertama, itulah pintu utamanya. 
 mengapa saya seperti de javu melihat ini sebelumnya di amber fort jaipur ya? mirip mungkin ya. memang sih, setelah melihat beberapa kraton dan benteng di jaipur, kraton di solo dan yogya sepertinya super kecil hahahah.
 dandang ini adalah magic jar atau rice cooker versi pertama sebelum ada listrik dan ada kompor minyak tanah. butuh keahlian luar biasa untuk mengendalikan api dan memastikan nasinya masak tanpa ada endapan apalagi gosong.
 semoga ini bukan satu satunya lesung yang tersisa ya. bagaimana lagi, sudah tidak ada lagi yang menggunakan lesung untuk menumbuk padi. ada mesin yang lebih cepat.
 masing masing arca ini bernama dan ada ceritanya tetapi saya tidak begitu memperhatikan. hehehe
 yang mengenakan baju batik dengan syal kuning adalah guide. saya sarankan memakai jasa mereka supaya kunjungan ke kraton memiliki muatan sejarah dan lebih manfaat. selain membagi rezeki dengan guide kan.
dinding putih dan pintu biru.




 setelah siang jalan jalan disekitar kauman dan kraton solo, ke mana kita di malam hari di solo? ada banyak pilihan tentu. salahsatunya adalah menonton pertunjukan wayang orang di taman sriwedari. tiketnya sangat murah. sound systemnya bagus. lightingnya sangat mendukung akting dan cerita. setiap hari ada pertunjukan. dimulai jam 20.00 - 22.00 dengan cerita yang berbeda beda. 

ini adalah harga tiket untuk kelas VIP alias duduk depan sendiri dan kursinya ada bantalan busa yang empuk. kursi di kelas kelas lain hanya kursi dari besi dan kayu saja. 
 jangan khawatir kalau tidak bisa berbahasa jawa, sebab di kiri panggung ada layar cukup besar yang menayangkan terjemahan versi singkatnya. ditambah dengan akting dan intonasi pemain, pasti bisa memahami cerita secara umum.
 kostumnya menarik lengkap dengan make up. pasti mereka membutuhkan waktu berjam jam untuk pentas seperti ini. angkat topi untuk mereka semua yang setia memelihara kebudayaan jawa. semoga ada generasi penerusnya dari masa ke masa.
 di ujung ada layar untuk terjemahan ceritanya. memang tidak lengkap dan terlalu singkat. teman saya ada yang sudah mengusulkan lewat facebook supaya terjemahannya bisa lebih baik dan lebih mudah dipahami siapa saja yang tidak mengerti bahasa jawa.

 jadi, jangan lupa check jadwal tayang dan ceritanya di facebook wayang orang sriwedari solo. jangan lupa nonton kalau sedang di solo ya. 

oh ya. untuk sampai di Surakarta atau Solo ini, bisa dengan pesawat terbang, turun diBandara Adi Sumarmo. ada banyak pilihan penerbangan dari Jakarta, Denpasar, atau beberapa kota di pulau Kalimantan. atau naik beraneka pilihan kereta baik dari arah barat maupun timur. selain itu juga ada bus antar kota dalam propinsi atau antar kota antar propinsi. 
sedangkan untuk keliling kota, bisa menggunakan taxi online atau ojek online, bisa juga rental mobil, untuk beberapa titik tertentu bisa menggunakn transportasi umum seperti batik solo trans. sedangkan rute pendek bisa naik becak. 

No comments:

Post a Comment