selamat pagi dari Tokyo :D diluar terlihat matahari bersinar cerah. langit juga biru. tetapi begitu menyentuh kaca jendela, langsung cessss. dingin. kami menyalakan heater dikamar sebelum tidur tetapi saya minta si papa untuk menyetel suhu yang sejuk. dingin sedikit tidak apa toh berselimut. maksud saya supaya tubuh tidak kaget saat keluar dari hotel menuju udara diluar.
hari ini kami akan melihat lihat yang ada didekat dekat saja. sebab ternyata Ueno adalah area di Tokyo yang sangat menarik. banyak yang bisa dilihat di area ini tanpa harus jauh jauh naik kereta. mengingat semalam sudah merasakan udara dingin diluar, kami memakai pakaian berlapis lapis. kalau masih terlalu dingin, kami akan kembali ke hotel untuk melapis lebih banyak lagi.
ada ueno park, ueno zoo, university of tokyo, ada national museum of nature and science, dekat dengan stasiun JR ueno juga. |
keluar dari hotel kami menuju pasar tradisional ameya yokocho market atau ameyoko market. ada ratusan toko didalam sini mulai baju, tas, sepatu, sampai ikan segar. ada juga makanan halal. kami sarapan kebab doner halal. karena isi utamanya daging, seporsi tidak habis sekali makan. kami masukkan sisanya kedalam tupperware utnuk dimakan nanti. penutupnya cukup air putih bekal dari hotel saja.
sudah dipakai boots barunya, siapin juga plester just in case lecet lecet baik karena sepatu baru atau karena terlalu banyak jalan kaki. alhamdulillah sampai dirumah tidak ada lecet lecet, boots berfungsi seperti yang diharapkan.
saya tidak tahu apa nama bunga yang kuat tetap hidup di musim dingin ini. warna warninya cantik. daunnya tebal dan terasa seperti bukan bunga atau tanaman yang hidup. selain bunga cantik, lay out taman kecil ini juga cantik. ada beberapa kursi taman kalau ingin duduk sebentar.
diseberang jauh foto ini ada cafe yang menyajikan beberapa menu yang cocok dinikmati disekitar Ueno park ini. sahabat saya memberitahu bahwa ini slahsatu taman yang jadi tujuan untuk melihat bunga sakura mekar nanti di musim semi. saya bisa membayangkan betapa cantiknya sebab di musim dingin seperti ini saja, tanaman meranggas, dibawah langit biru cerah, terlihat cantik.
disekitar sini ada ueno museum of art, adan tokyo national museum, ada national museum of nature and science. ke museum yang terakhir ini tujuan kami. diperjalanan sambil menggigil, saya memperhatikan banyak anak anak dengan winter coat yang lucu. ada 3 anak balita perempuan dengan coat lucu bergandengan tangan. rupanya mereka searah dengan tujuan kami.
setlah membeli tiket untuk 2 dewasa 1240 yen, sementara anak anak gratis, dan mendapatkan brosur, kami masuk ke museum dan senang sekli karena didalam hangat. disebelah kiri setelah pemeriksaan tiket ada semacam cafe. sembari menghangatkan diri, si papa menyarankan untuk memesan sesuatu yang hangat. yang aman hanya teh atau kopi atau susu. jadi kopi dan susu hangat.
setelah terasa hangat, kami mulai melihat lihat museum. didalam hangat jadi terasa nyaman.
intinya museum ini menceritakan terbentuknya bumi dan kehidupan didalamnya mulai big bag sampai abad sekarang. dikelompokkan menurut kelompok manusia, binatang, dan tumbuhan. area museum sangat laus berlantai 3. ada restoran dan toilet juga didalamnya. jadi bisa mengabiskan waktu seharian disini, kalau mau.
ceritanya dalam bentuk display, video, film pendek, juga beberapa peraga interaktif. salahsatu yang membuat iri kalau pergi ke museum di luar negeri adalah kebersihan, kerapian, juga tata letak yang artistik. disini, Tokyo, lebih bagus lagi sebab untuk anak anak dikasih gratis untuk masuk museum.
banyak anak anak sekolah dengan worksheet ditangan mereka berkeliling museum. tetapi banyak juga para mama dengan balitanya berjalan jalan kesini.
saya tidak tahu apakah pohon ini asli yang diawetkan atau buatan. jujur saja keterangan banyak dengan huruf kanji. tetatpi bukannya kita tidak akan bisa paham ya. karena sebagian besar diterjemahkan dan dituliskan nama latinnya.
kucing ini nampak hidup ya. bahkan bulunya masih bisa diraba seperti masih hidup.
potongan pohon ini termasuk sedikit dari display yang sedikit penjelasan dalam bahasa inggris. kira kira mengukur ketebalan kayu atau diamater batang pohon dikaitkan dengan usia pohonnya.
pesawat ini ada dibagian teknologi. ada sejarah teknologi khusus didalam negara Jepang. mulai penggunaan herbal sampai dengan jam tradisional, juga pewarnaan atau motif pada kimono.
ini adalah sensor untuk mengukur suhu tubuh. range warna dari merah sampai hijau. semakin kehijauan berarti kedinginan. seperti hasil sensor tubuh saya waktu itu. sensor semacam ini digunakan di airport juga. biasanya penumpang yang turun dari negara negara yang sedang terinfeksi penyakit menular, discreening dengan alat ini.
setelah kenyang dan pegal pegal keliling museum, kami keluar dan ini yang tampak diluar pintu. patung paus biru yang besaaar. semakin siang rasa dingin mulai berkurang. kalau melihat suhu udara yang tetap satu digit, mungkin karena kami sudah sedikit sedikit menyesuaikan diri. kalau angin bertiup tetap brrr ...
patung paus ini ada disebelah kanan. disebelah kiri ada deretan tempat parkir sepeda yang bisa dikunci berikut dengan parkiran payung. iya, payung disusun dikunci, dalam tempat yang rapi. Jepang identik dengan payung transparan itu kan.
diantara gedung museum ada ruang terbuka seperti ini. rumput disana rupanya artifisial. beberapa orang memanfaatkan ruang ini untuk berjemur dibawah sinar matahari yang hangat. kami pun ikut duduk sebentar sambil mengisi bahan bakar. botol air minum diisi lagi dan sedikit cemilan dibuka. udara dingin dan banyak jalan kaki membuat perut cepat lapar.
yang paling ingin saya temui di Tokyo adalah patung hachiko. simbol kesetiaan abadi dari seekor anjing kepada tuannya. pasti cerita ini, kisah nyata, berkesan juga untuk orang jepang sampai membuat patung anjing ini. saya menonton filmnya yang dibintangi richard gere.
dari ueno kami naik kereta menuju daerah shibuya. dimana patung hachiko berada. didepan stasiun shibuya.
Hachikō (ハチ公?, November 10, 1923 – March 8, 1935) was an Akita dog born on a farm near the city of Ōdate, Akita Prefecture,[2] Japan. He is remembered for his remarkable loyalty to his owner, which continued for more than nine years after his owner's death.[3] Hachikō is known in Japanese as chūken Hachikō (忠犬ハチ公) "faithful dog Hachikō", hachi meaning "eight" and kō meaning "affection."[4] During his lifetime, the dog was held up in Japanese culture as an example of loyalty and fidelity. Well after his death, he continues to be remembered in worldwide popular culture, with statues, movies, books, and appearances in various media.
diseberang hachiko ini ada perempatan yang hiruk pikuk. orang menyebutnya dengan shibuya crossing. disini juga ada shibuya tourist information office yang petugasnya ramah. interior bertema hello kitty. jadi banyak juga yang berfoto didalam.
oh ya. nampaknya selain orang indonesia, tidak banyak yang tertarik berfoto dengan patung hachiko. sampai ngantri ngantri gitu deh. padahal patungnya kecil. jadi kalau orang orang berkerumun, hachikonya tidak terlihat. hahaha. mainstream banget ya.
No comments:
Post a Comment