if only you are not an indonesian ...

Sunday, October 16, 2016

BIRTHDAY TRIP May 2016 : THE FACE OF SIEM REAP

 saya belum habis menjelajah indonesia. jadi tidak bisa menyebutkan mana yang lebih terbelakang. tahun 1993 - 1995 menjelajah sampai ke timur, kesimpulan sementara saya adalah semakin ke timur indonesiam semakin jauh kemajuan. kemudian beberapa waktu tinggal dekat dengan ibukota negara, tidak bisa menyebut kota yang saya tinggali sudah maju juga. masih jauh lebih maju kota tempat kelahiran saya. 
kemudian kesempatan membawa ke siem reap, cambodia, yang mengingakan saya tentang kekejaman khmer merah. tetapi sejujurnya saya tidak memahami peperangan disini. selain foto foto beberapa tempat yang dipenuhi dengan gunungan tengkorak kepala manusia yang dibunuh pada masa pol pot. cambodia mengingatkan juga tentang banyaknya ranjau ranjau yang memakan ribuan korban sehingga ada satu wilayah yang menjadi sentra pembuatan protese. 
belakangan cambodia mengenalkan pada kemisteriusan angkor wat. yang terkenal dalam salahsatu film angelina jolie. saya tidak menonton filmnya. hanya melihat dari koran dan majalah foto foto scene dalam film tersebut. dengan background reruntuhan candi dibelit pohon raksasa.
yang terakhir inilah yang menarik saya untuk mengunjungi cambodia.
 pada awal riset untuk liburan ini, saya mencatat baik baik cara mencapai siem reap dengan menggunakan bus malam dari bangkok. setelah ditelaah lagi, kami mengkhawatirkan proses imigrasi di perbatasan poipet. 
dari bangkok menuju siem reap bisa ditempuh dengan bus yang dioperasikan kedua negara tersebut untuk kenyamanan turis. sebab melintasi perbatasan antara thailand dan cambodia bisa dibilang masih rawan. berbeda dengan perbatasan thailand dan malaysia. bus ini memakan waktu sekitar 8 - 10 jam kalau tidak salah. lengkap dengan proses imigrasi. 
selain bus ada kereta. tetapi kereta ini sambung dengan bus dan ojek juga, di perbatasan. masih ada scam diperbatasan.
demi menghindari kesulitan, menciut nyali, akhirnya memutuskan naik pesawat saja dari bangkok ke siem reap hanya 1 jam lebih sedikit.karena mata uang di siem reap ada 2 macam, kyat dan dolar, kami memutuskan membawa bekal dari bangkok. khawatir kaget dengan penggunaan dolar amerika disana. dolar amerika di siem reap dekil dekil. kadang bercampur dengan kyat juga. saya bingung menghitungnya.
1 kilogram ubi didalam foto diatas harganya 1 dolar amerika. muahaaaaaaaall bangeeeeet kaaaan ... bayangin aja 13 ribu buat sekilo ubi. disini paling paling 3 ribu rupiah saja. yang menarik adalah ubi itu masih panas dan dijajakan keliling kota. rasanya disini saya sudah jarang sekali melihat ada orang menjajakan ubi rebus. wow.
 ini adalah foto transportasi utama di siem reap. tuk tuk. beda dengan tuk tuk di bangkok kan. ini motor menarik delman. foto ini saya ambil disamping restoran yang langsung jadi favorit diantara 3 restoran halal yang saya coba disana. masakannya segar dan enak. pemiliknya bisa berbahasa melayu dan katanya dia belajar masakan melayu baik indonesia atau malaysia dari internet. karena menikah dengan perempuan setempat sehingga keluarganya menjadi muslim mengikuti sang ayah. 
karena masakan enak dan pelayanan ramah, makanya tidak heran restoran ini ramai dengan pengunjung muslim. bahkan malam terakhir kami makan malam disana, ada serombongan pengunjung dari indonesia atau jakarta tepatnya yang makan dimeja sebelah kami. mereka diantar mobil bagus dengan label hotel mewah di body mobilnya.
 dimana mana terlihat siem reap membangun. entah itu hotel atau perumahan. banyak iklan menjual kapling kapling siap bangun. disana sini terlihat sesuatu yang bertolak belakang. misalnya saja tata letak atau tata ruang kota yang belum rapi di pinggiran. sekolah sekolah yang mengundang relawan untuk mengajar atau sekadar berbagai pengalaman. 
tetapi hebatnya kota ini memiliki hard rock cafe dan dimana mana terlihat banyak turis kaukasia menyangklong ransel setinggi gunung. mereka terlihat dimana mana. menjelang pesawat kami pulang, sempat mengobrol dengan seorang pria yang membawa alat musik. kelihatannya gitar yang akan pulang ke ukraina. dia sudah 3 bulan dikontrak main musik di beberapa tempat. hard rock cafe diantaranya. ukraina? really? jauh sekaleeeee ...
 senang sekali saya bertemu sesuatu yang tradisional yang lokal seperti ini. karena seharian kami berkeliling dengan tuk tuk, kami bisa banyak melihat kehidupan lokal disana. tentu dibalik masker, topi, dan kacamata hitam :D

WAR REMNANT MUSEUM

Address: 855 Phum Mondoul III, Sangkat Slorkram Siem Reap, Cambodia, Siem Reap 17259, Cambodia
Phone Number: 855012241120

 selama disana kami menyewa tuk tuk yang direkomedasikan komunitas backpacker dunia dan juga tripadvisor. saking larisnya, dia lupa booking mana yang kebih dulu. akibatnya kami dilimpahkan kepada keponakannya, yang membuat komunikasi menjadi lebih sulit sebab hanya memahami sedikit bahasa melayu. tidak bahasa inggris. ampun dah. syafei, sopir tuk tuk yang sudah bertukar email dengan saya beberapa minggu sebelumnya, maaf maaf menunduk nunduk. karena kesalahannya jadi ada 2 booking pada hari dan tanggal yang sama.sa sayangnya saya terlalu lelah untuk memusingkan. 
ditambah lagi, driver penggantinya tampak baik sopan dan muslim juga. ya sudah. mari kita lanjutkan jalan jalan kita kali ini.
hari kedua disana atau hari pertama jalan jalan kami berencana menjelajahi angkor wat. cerita ini akan terpisah sebab ternyata angkor wat adalah kompleks besar. satu kota yang megah pada jamannya. 

hari ketiga atau kedua, kami keliling kota melihat lihat obyek wisata yang lain. diantaranya war remnant museum, the killing field, silk farm, dan cambodia cultural village.

 disini kita diingatkan kerugian yang ditimbulkan oleh perang. setelah membayar US$5 kalau tidak salah, kami memasuki areal yang mirop sekali dengan kompleks militer di indonesia. banyak pohon besar dan tanaman yang terawat rapi. kenyataannya museum ini memang menyatu dengan komplek militer siem reap. hanya saja menghadap ke sisi jalan yang lain. sehingga kita tidak akan kesasar masuk markas militer.
 kukira awalnya seperti museum lain isinya tank atau pesawat tua. tetapi disini kelihatan lebih otentik. manajer museum atau kuratornya sedang sarapan ketika kami tiba. dan mempersilakan kami masuk dengan ramah. sambil menunjukkan bahwa kami bisa mendapatkan guide secara gratis. 
rupanya guide ini adalah cara museum untuk memberi lapangan pekerjaan bagi tentara korban perang. pada salah satu momen, diantara cerita cerita tentang benda benda yang digunakan saat perang, si guide menunjukkan bagaimana dia kehilangan sebelah kakinya dan menunjukkan protesenya dengan menyingkap celana panjangnya. 
untungnya, selain kami ada 3 turis kaukasia lain yang menyimak guide ini. ada helm, detonator, dan macam macam benda serupa. tetapi yang bikin merinding adalah baju baju seragam tentara yang terlihat lusuh dan ternoda darah disana, hiii ...
 paling depan ini kantor kurator atau manajer museum. berkat manajer yang terakhir ini, museum ini setiap hari ramai dikunjungi. dengan berbagai cara manajer ini berusaha membuat orang orang datang mengunjungi museum, termasuk meminta pengunjung memberi review di tripadvisor. dengan banyaknya pengunjung, maka makin baik kesejahteraan orang orang yang bekerja di museum. termasuk guide yang menggunakan protese.  
saya mengingat baik baik cerita jatuh bangunnya museum dan membuat review di tripadvisor begitu nyangkut dengan wifi di hotel. semoga makin banyak yang berkunjung kesana sehingga makin banyak tentara yang terluka karena perang, bisa bekerja disana.
 selama di museum saya mengikuti setapak paving block disana. tidak ingin menginjak rumput. khawatir menginjak ranjau :p
 diatas adalah sejarah perubahan bendera cambodia yang berganti ganti karena berganti pemerintahan. ada juga tulisan diatas yang menceritakan pol pot dan khmer merah. rupanya pak pol pot ini semcam genius dari cambodia yang mengenyam pendidikan tinggi di eropa, di perancis. tetapi mungkin suka melipir maen ke eropa timur dan ketemu dengan paham komunisme pada saat itu.
 guide ini disediakan gratis tetapi kalau mau memberi tips seikhlasnya, akan lebih baik.
SILK FARM
Chantiers-Ecoles, Stung Thmey Street, Krong Siem Reap 855500, Kamboja

dari war remnant museum kami lanjutkan ke silk farm. rupanya disini ada pembuat sutera cambodia. mereka memelihat ulat sutera dan memprose sehingga menjadi bahan sutera dengan berbagai kelas dan menjadi berbagai macam benda mulai pakaian sampai dompet. sayangnay saya lupa berapa tiket masuknya. 
dari poster dan penjelasan guide yang disediakan, silk
 farm ini didirikan atas bantuan pemerintah perancis sehingga beberapa hal dituliskan dalam 3 bahasa, inggris, cambodia dan perancis. memang nyaris seluruh kota yang sedang membangun ini, memanfaatkan bantuan dari negara negara sahabatnya.

 ini adalah 2 poster dari sekian banyak poster di area penerimaan tamu. saat itu gerimis dan guide dengan tergopoh gopoh mencarikan kami payung payung. selain kami ber3 ada satu pengunjung lain yang dengan segera bergabung dan berkenalan. gadis malaysia yang sedang solo backpacking.
  terlihat denah dari silk farm dan penjelasan singkat fungsi fungsinya.
 kami memulai tur dari bangunan panggung rendah dari kayu ini. untuk mengamankan ulat sutera dan lain lain dari semut dan serangga lainnya, setiap kaki bangunan direndam dalam air yang diberi anti serangga.
 disekitar silk farm mereka menanam murbei, yang daunnya dalah makanan lezat untuk ulat sutera, seperti yang ditunjukkan oleh guide kepada kami. meskipun disini, di indonesia, dibeberapa titik, pasti ada tempat seperti ini, tidak mengurangi antusiasme kami menyimak penjelasan guide.
 dalam bangunan tadi ada beberapa tampah dengan beraneka umur ulat. mereka masih hidup menggeliat geliat yang membuat kami geli dan merinding.
 di bangunan lain adalah proses selanjutnya setekah ulat menjadi kepompong. ternyata kepompong ulat sutera bisa diolah dalam beberapa lapis dan menjadi beberapa jenis sutera. makin dalam lapisan makin halus suteranya makin mahal harganya sebab prosesnya semakin lama dan semakin panjang.
dalam beberapa hal, bangunan ini, orang orang yang bekerja didalamnya yang mayoritas adalah perempuan, sangat mirip dengan indonesia sehingga sekilas lupa bahwa kami sedang berada di cambodia.
 kepompong ini direbus dalam air mendidih sambil ditarik tarik benang suteranya. kebayang si ibu ini setiap hari berpanas panas ria didepan panci besar merebus kepompong.
 kemudian dipintal, dibersihkan, dipisahkan benang sutera halus dan kasar, diwarnai, dipintal lagi, sebelum nanti ditenun menjadi kain.
 disini adalah tempat setelah menjadi benang sutera dalam berbagai klasisikasi. ditenun menjadi kain berbeda beda juga. dengan mesin yang berbeda beda. ada yang manual dan semi manual. tetap saja, perempuan adalah mayoritas disini.
 ini dalah satu gaun luar biasa yang terbuat dari berbagai proses dalam pembuatan kain sutera, konon telah dikenakan oleh lady gaga dalam salahsatu konsernya. pada bagian bawah gaun ditempelkan ratusan kepompong. selain gaun ini, ada beberapa macam pakaian adat yang menggunakan sutera yang digunakan dalam acara berbeda beda dan oleh kalangan yang berbeda beda juga. 
karena proses yang panjang, jelas yang mampu mengenakan pakaian dari sutera tentunya adalah kaum berada.
 dipenghujung tur kami diarahkan untuk masuk ke toko yang menjual beraneka benda dari sutera mulai serbet, sapu tangan, baju sampai dompet sari sutera. sayangnya tidak satu pun yang ada dalam jangkaun dompet saya. jelas jelas menyiratkan kalau toko ini hanya unutk kaum berada :D

THE KILLING FIELD, Wat Thmey, Siem Reap

 disini saya tidak begitu memahami apa yang menarik. tetapi tetap mampir sebab dekat dari hotel dan memang sejalur dengan tujuan city tour dan gratis. ada sebuah gedung semacam aula. saya tidak masuk kedalamnya sebab malas melepas sepatu padahal lantainya sebenarnya biasa saja. kelihatannya untuk menghormati para korban perang. 
dihalaman ada semacam altar dan ada tugu atau monumen yang berisi tumpukan tengkorak manusia. entah mengapa ada uang kertas dan uang logam diantaranya. di halaman ada berderet deret seperti majalah dinding berisi foto foto dan cerita perang semasa dipimpin oleh pol pot.
ini yang saya sebut dengan altar.
  ini ada didepan gerbang. sepertinya kantor pemerintahan yang masih digunakan. saya tidak bisa banyak menceritakan sebab tidak ada guide disini. adanya hanya majalah dinding dan panas menyengat membuat saya malas membaca satu persatu.

CAMBODIAN CULTURAL VILLAGE

Address: Airport Road # 6, Khum Svay Dang Kum | Krus Village, Siem Reap, Cambodia
Phone Number: 85563963098
 
 dari rekomendasi tripadvisor dan sopir tuk tuk, tur hari ini berakhir disini. katanya juara. setelah masuk kedalamnya yang ternyata luas, bisa dibilang tempat ini mirip dengan taman mini indonesia indah.
 tiket masuk disini diarahkan sopir tuk tuk untuk beli disalahsatu agen tur. entah kenapa saya tidak ingat untuk bertanya. tetapi setiba kami disana, saya lihat banyak juga yang langsung membeli disana. tidak ada antrean atau apapun. harganya juga sama. menurut saya tiketnya mahal tetapi ternyata tiket ini mencakup beberapa pertunjukan didalamnya. sayangnya karena kami terlalu lelah, kami tidak menonton seluruh pertunjukan.
 kuitansi yang diberikan oleh agen tur diganti tiket yang sebenarnya diloket termasuk jadwal pertunjukan. sebaiknya sesuaikan jam pertunjukan dengan jam kunjungan supaya bisa melihat seluruh pertunjukan. didalam area cukup luas tetapi ada banyak penunjang seperti restoran dan toilet.
 nah, ini ada peta keseluruhan area. cukup luas bukan? siapkan kaki yang kuat dan persediaan air minum yang banyak supaya tidak dehidrasi.
setelah museum museum dibagian depan, kami sampai di area ini ditengah panas terik. ada seperti mobil golf yang bisa disewa kalau kaki kaki terlalu lelah melangkah. 
 ini salahsatu pertunjukan yang kami tonton disana. nyaman sekali duduk sambil melihat pertunjukan. mengistirahatkan kaki. tempat duduknya hanya bangku bangku kayu biasa tanpa nomor tempat duduk. meskipun kami sedikit pun tidak memahami bahasa yang digunakan, kami mengandalkan bahasa tubuh, ekspresi dan musik yang menjadi pengiring pertunjukan. menarik dan menghibur.
 kalau di taman mini ada anjungan per propinsi, disini ada juga per daerah dan per etnis yang ada diseluruh cambodia bahkan sedikit tentang orang cambodia di amerika. entah mengapa disini, di siem reap, ada banyak sekali pohon dengan batang putih, akarnya panjang panjang, dan biasanya dibawahnya ada rumah rayapnya.
 di anjungan melayu, ada bangunan masjid ini yang menggambarkan agama apa saja yang dianut di cambodia ini. ternyata muslim melayu juga cukup banyak diseluruh cambodia. saat waktunya sholat ashar, papa mengelilingi masjid ini. siapa tahu dapat digunakan untuk sholat. tetapi meski terlihat cukup terawat, masjid ini hanya seperti setting saja, tidak ada sarana lain alias tidak pernah digunakan sebagai tempat ibadah yang sesungguhnya.
 pertunjukan lain di anjungan china. meskipun diselenggarakan di area terbuka, mereka melakukannya dengan serius. menggunakan kostum yang sesuai dan make up lengkap. beberapa orang yang sama melakukan tarian berbeda beda di anjungan berbeda beda juga.
tarian atau pertunjukan ini lebih mirip akrobatik atau trapeze seperti dalam sirkus. ada penari yang bisa melipat tubuhnya sampau tertekuk tekuk, bisa membawa macam macam piring, penari pria yang melakukan macam macam loncatan seperti bela diri, meloncati lingkaran api, dan gerakan gerakan ekstrem lain.

No comments:

Post a Comment