if only you are not an indonesian ...

Wednesday, February 1, 2017

WINTER IN TOKYO and HALAL FOOD

HALAL STORE at Okachimachi

 sebenarnya ada beberapa halal store lain di Tokyo. tapi hanya ini yang kami temukan. karena lokasinya dekat dengan restoran Ayam-ya dan masjid assalaam okachimachi. dipikir pikir area ini sangat strategis. karena ada halal store, halal food, masjid, stasiun, dan swalayan. saya melihat sekilas juga ada hotel di area ini. 

kalau mendapatkan kesempatan lagi saya akan kembali memilih hotel di area ini. aaamiiiin ...


selain menjual keperluan rumahtangga dan keperluan sehari hari, halal store ini menyediakan makanan halal juga seperti yang terlihat di poster. kami tidak beli sebab anakku kurang suka mediterranian food. tapi mau juga makan kebab dengan lahap. 
tampak depan tokonya. saya foto dari seberang jalan. restoran ayam-ya kira kira dibelakang halal store ini. kearah mobil hijau yang sedang parkir itu. 


KEBAB di Ameyayokocho atau Ameyoko Market
 pagi pertama di Tokyo, kami masih sangat kedinginan dan lapar. belum menyesuaikan barang sedikit dengan suhu udara yang cuma satu digit. maksimal 6 derajat disiang hari. 

didekat hotel kami di area ueno, diseberangnya ada pasar tradisional yang besar dan lengkap dengan harga terjangkau. kesinilah kami dan menemukan kebab ini pada pandangan pertama. saking dingin lapar dan malas gerak, langsung saja pesan kebab yang sapi. tak disangka saya doyan juga. tidak seperti kebab di siem reap dulu. dagingnya sulit dikunyah.
 mas penjual kebab ini meragukan kami dari indonesia sebab kami pesan 3 yang mild. no spicy. not at all. katanya biasanya orang indonesia memesan yang sangat pedas. kami termasuk 10% yang tidak suka pedas, katanya. sembari makan kami diiringi musik cukup keras. dan mas penjual yang ramah ini menghibur kami dengan obrolan tentang turki dan jepang dan indonesia. 


AYAM-YA Okachimachi, Tokyo

 saya pesan ini sementara yang lain memesan ramen. saya pengen makan nasi berlauk pake wadah entah mangkok atau piring. sebab sebenarnya hanya satu dua kali kami menemukan makanan halal. bukan tidak ada tapi susah mencocokkan lokasi makanan halal dengan rute piknik kami. daripada capek muter nyari, kami makan nasi dari LAWSON saja, murah meriah, cukup bergizi sebab ada rumput laut dan sedikit salmon. 

untuk satu porsi nasi ayam diatas harganya sudah sekitar 50ribuan. semungil itu. tidak heran orang jepang jarang ada yang gemuk sebab porsi makannya kecil dan buanyak sekali jalan kaki. jauh jauh pula. belum lagi naik turun tangga.
halal sertifikasi dari malaysia. meskipun begitu, banyak orang Jepang yang makan disini. saat kami disana memang jam makan siang jadi penuh juga. beberapa waiter disini ada yang melayu baik malaysia atau indonesi.
nah, ini tampak depan restoran halalnya. diseberangnya ada taman, dekat dengan sekolah, tak jauh ada masjid assalaam, ada halal store, ada swalayan murah, dekat stasiun okachimachi juga. 

yang menarik dari restoran di Jepang apapun masakannya adalah :
1. udara musim dingin pun tetap disajikan air putih dan es batu
2. dibawah kaki disediakan keranjang untuk meletakkan barang atau tas kita.
3. beberapa menyediakan gantungan baju untuk jaket atau mantel. 

huhuhu ... akibatnya saya sempat demam. karena tidak biasa minum air es. jadi saya kekurangan cairan kalau sedang jalan jalan. kalau didala, hotel saya merebus air dan mencampur dengan air dingin supaya hangat. 

ada satu lagi restoran halal yang kami icipi masakannya. narita-ya, warung ramen dekat shensoji temple. kami sampai di temple sudah tutup dan lari lari ke narita-ya yang nyaris tutup juga. tempatnyandiujung dan kecil. tetapi sangat melegakan karena masih buka. begitu masuk aroma wangi masakan tercium dan badan langsung terasa hangat. 

 NARITA-YA, asakusa, close to shensoji temple, Tokyo
 menurut saya terlihat seperti mie ayam tetapi ini toppingnya potongan daging sapi dan ada telur rebus dibelah dua. rasanya cenderung asin. tetapi makanan hangat berkuah seperti ini yang paling cocok di udara dingin.
kokinya malam itu mengaku dari pakistan. sulit dibedakan dengan india atau negara negara timur tengah lainnya di mata saya. asistennya sangat indonesia dan berbahasa indonesia dengan baik juga. tetapi tidak mengaku kalau indonesia. entah mengapa dia banyak sekali bertanya. kami anggap sebagai keramahtamahan saja.

No comments:

Post a Comment