if only you are not an indonesian ...

Sunday, March 24, 2019

INCREDIBLE INDIA June 2018 : Tanda Cinta di Agra

India menurut saya identik dengan Taj Mahal. saya sendiri belum pernah benar benar mencari tahu, sebenarnya di mana persisnya letaknya. sampai akhirnya punya tiket ke India. dan ternyata India adalah negara yang besar dengan jumlah penduduk kira kira 3 kali lipat penduduk Indonesia. 
 
Taj Mahal ini terletak di kota Agra, negara bagian Uttar Pradesh. tiket masuk ke Taj ini cukup mahal. tetapi berbeda beda untuk setiap warga negara. pemegang paspor Indonesia dikenai INR 1000 untuk dewasa. sedangkan anak anak dibawah 12 tahun dibebaskan. jadi lumayan berhemat. 
 
tiket bisa dibeli online sebelum sampai di India dan hanya perlu diingat bahwa setiap hari jumat, Taj tutup karena digunakan untuk sholat jumat khusus untuk penduduk India.  saat idul adha konon free masuk ke Taj ini. 
 
kami membeli tiket masuk Taj justru setelah sampai di Agra. dan minta tolong kepada pemilik guesthouse untuk mencetak tiket. sampai di loket, tiket akan dicheck kemudian kami dikasih pembungkus sepatu dan sebotol air mineral. dengan membeli tiket secara online, kami menghemat waktu. sebab kalau membeli di lokasi langsung, kami berarti antri 2 kali. antri beli tiket kemudian antri masuk. 
 
dramanya adalah setelah sampai id depan pintu, tiket diperiksa, ternyata tanggal tiket kami bukan untuk hari atau pagi. tetapi utnuk keesokan harinya. kami tidak teliti membaca hasil print out sebab sudah malam dan jelas jelas saat membeli tiket kami sudah mengetikkan tanggal di hari yang kami mau. 
 
apa boleh buat, kami keluar dari antrian dan sambil jalan keluar yang lumayan jauh, kami mencari ganti tujuan lain hari itu. 
 
jadi, radius 1 km, kalau tidak salah, dari Taj Mahal, sudah tidak ada kendaraan bermotor yang diizinkan masuk atau mendekat. di udara musim panas yang bahkan sudah hampir 40 derajat di pagi hari ekitar jam 07.00 rasanya luar biasa. tetapi terdorong rasa ingin tahu, yah dijalani saja. 
 
karena itu, kami mencari taman yang konon bisa melihat Taj Mahal di seberang sungai Yamuna. setelah utak atik aplikasi kami sampai juga di taman yang dimaksud. namanya Mehtab Bagh. atau moonlight garden. kami bisa melihat Taj Mahal denga cukup jelas diseberang sungai.  
sayangnya musim panas sehingga sungainya mengering. dan ada petugas yang mencegah kami turun mendekat ke arah Taj.  
 

The Mehtab Bagh garden was the last of eleven Mughal-built gardens along the Yamuna opposite the Taj Mahal and the Agra Fort;[2] the first being Ram Bagh.[5] It is mentioned that this garden was built by Emperor Babur (d. 1530).[5] It is also noted that Emperor Shah Jahan had identified a site from the crescent-shaped, grass-covered floodplain across the Yamuna River as an ideal location for viewing the Taj Mahal. It was then created as "a moonlit pleasure garden called Mehtab Bagh." White plaster walkways, airy pavilions, pools and fountains were also created as part of the garden, with fruit trees and narcissus.[6] The garden was designed as an integral part of the Taj Mahal complex in the riverfront terrace pattern. Its width was identical to that of the rest of the Taj Mahal.[2] Legends attributed to the travelogue of the 17th century French traveler Jean Baptiste Tavernier mention Shah Jahan's wish to build a Black Taj Mahal for himself, as a twin to the Taj Mahal; however, this could not be achieved as he was imprisoned by his son Aurangzeb. This myth had been further fueled in 1871 by a British archaeologist, A.C.L. Carlleyle, who, while discovering the remnants of an old pond at the site had mistaken it for the foundation of the fabled structure.[2] Thus, Carlleyle became the first researcher to notice structural remains at the site, albeit blackened by moss and lichen.[4] Mehtab Bagh was later owned by Raja Man Singh Kacchawa of Amber, who also owned the land around the Taj Mahal[7]
Frequent floods and villagers extracting building materials nearly ruined the garden. Remaining structures within the garden were in a ruinous state. By the 1990s, the garden's existence was almost forgotten and it had degraded to little more than an enormous mound of sand, covered with wild vegetation and alluvial silt.[8][4]
 https://en.wikipedia.org/wiki/Mehtab_Bagh
 
 
setelah menjelajah di cuaca terik dan lembab, berkenalan dengan sesama pengunjung dari kota lain di India, kami memutuskan untuk melihat lihat tempat lain. entah kenapa, sulit sekali mendapatkan taxi online keluar dari mehtab bagh. mungkin jauh dari mana mana ya. akhirnya dapat juga dan kami menuju ke makam lain yang serupa dengan Taj Mahal. dikenal dengan sebutan Baby TAJ.
 
 


Tomb of I'timād-ud-Daulah (I'timād-ud-Daulah kā Maqbara) is a Mughal mausoleum in the city of Agra in the Indian state of Uttar Pradesh. Often described as a "jewel box", sometimes called the "Baby Taj", the tomb of I'timād-ud-Daulah is often regarded as a draft of the Taj Mahal.
Along with the main building, the structure consists of numerous outbuildings and gardens. The tomb, built between 1622 and 1628 represents a transition between the first phase of monumental Mughal architecture – primarily built from red sandstone with marble decorations, as in Humayun's Tomb in Delhi and Akbar's tomb in Sikandra – to its second phase, based on white marble and pietra dura inlay, most elegantly realized in the Taj Mahal.
The mausoleum was commissioned by Nur Jahan, the wife of Jahangir, for her father Mirzā Ghiyās Beg, originally a Persian Amir in exile,[1] who had been given the title of I'timād-ud-Daulah (pillar of the state). Mirzā Ghiyās Beg was also the grandfather of Mumtāz Mahāl (originally named Arjumand Bano, daughter of Asaf Khan), the wife of the emperor Shah Jahan, responsible for the construction of the Taj Mahal. Nur Jahan was also responsible for the construction of the Tomb of Jahangir in Lahore

https://en.wikipedia.org/wiki/Tomb_of_I%27tim%C4%81d-ud-Daulah


 jadi Baby Taj ini adalah makam dari kakek dan nenek Mumtaz Mahal. yaitu kakek Mirza Ghiyas dan nenek Asmat Begum.
 
 hiasan hiasan di dindingnya super cantik dan rumit. dibangun sebagai tanda cinta dari seorang putri kepada orangtuanya yang kebetuan wafat dalam jarak waktu yang tidak berjauhan. 
untuk masuk ke sini dikenai biaya dan diperiksa tasnya. saya lupa berapa harga tiketnya. tetapi jauh jauh lebih murah dibanding Taj Mahal tentunya. 
saya perhatikan di sekeliling makam ini ada rumpun melati yang samar samar tercium harum. melatinya berkelopak ganda. seingat saya, kalau di daerah saya, melati dengan kelopak ganda malah tidak wangi. sepertinya sesuai sekali, sepanjang jalan menuju pintu utama makam ditanami melati. 
kompleks makam ini juga tidak begitu besar dan bisa dibilang sepi dari pengunjung. sebenarnya agak serem sih. bagaimana pun juga ini adalah makam.

No comments:

Post a Comment