if only you are not an indonesian ...

Thursday, December 22, 2016

ada apa di Madura?

 foto foto ini diambil pada pagi hari kami menyeberang menuju pulau madura. cuaca cerah berawan. lalu lintas bisa dibilang lengang. makin keujung pulau makin sepi. 
madura terdiri dari 4 daerah tingkat II. bangkalan, sampang, pamekasan, dan paling ujung timur adalah sumenep. di bangkalan ini masih ada mall dan restoran dengan menu istimewa bebek sinjay dan bebek songkem bisa diperoleh disini. kami tidak sempat mencicipi keduanya tetapi makan bebek keraton di sumenep. 
kebanyakan tempat wisata ada di bangkalan. tetapi kraton adanya di sumenep. sementara dari jembatan suramadu, sumenep masih berjarak sekitar 4 jam dengan kendaraan pribadi.
ada apa di madura? ngapain ke madura? kira kira begitu pertanyaannya dari orang orang yang belum kenal madura. 
jangan lupa icip bebek sinjay ya. nah, ini pesan dari yang sudah ke madura.
kenyataannya, madura masih seperti apa adanya. kelihatan damai. bukan terbelakang ya. tapi lebih tenang. tidak ada kehidupan malam. suasana islami terasa. sederhana juga tidak. banyak rumah rumah yang dibangun dengan mewah penuh selera. batik batik khas madura berwarna warni. makanannya enak enak. 
kali ini dengan bertanya tanya kami jalan jalan ke madura dalam waktu singkat. akibat kereta yang datang terlambat plus ada acara mendesak yang harus dihadiri sebelum berangkat. bismillah saja semoga selamat sampai ditujuan. apakah kami mampu mengunjungi semua tujuan wisata yang disarankan d tripadvisor atau tidak, adalah nomor sekian.
secara umum sih perjalanan lancar. silaturahmi ke rumah sahabat dari jaman kecil pun terlaksana. sampai pulang lagi, rasanya mata sedikit menjadi lebih lebar.
 
danau biru, bukit jaddih, bangkalan
 
 sesuai rute, 1st stop di danau biru, bukit jaddih, bangkalan. banyak penunjuk jalan untuk sampai disana. jangan lupa kenakan sunglasses. sebab sebenarnya danau ini terbentuk dari bekas tambang galian kapur. bukan bekas sebenarnya sebab saat kami disana, masih ada penambangan. 
kolam didalam foto ini menurut tukang sampan, dalamnya sekitar 1,5 meter. dengan cuaca panas begitu kelihatan mengundang untuk dipakai berenang. sayangnya banyaknya pengunjung dan penambang menghalangi niat itu wkwkwk
melihat ada pohon yang ditanam dan hidup waktu itu dan ada ikan yang hidup dikolamnya, kemungkinan kolam itu aman juga untuk bermain air. 
 ini juga bekas tambang di area yang berdekatan tetapi berakhir menjadi kubangan berwarna gelap yang terlihat seram seperti ini. kapur yang ditambang ini sebagian digunakan sebagai pengganti batu bata merah untuk membangun rumah. bedanya kalau disini batu bata akan ditumpuk rapi menjadi tumpukan segi empat, kalau di madura kebanyakan hanya digeletakkan begitu saja didekat area pembangunan atau ditepi jalan.
bukit jaddih ini nampaknya dikelola warga sekitarnya seperti yang terjadi didaerah daerah lain akhir akhir ini. tetapi kalau dibandingkan dengan cara atau gaya pengelolaan wisata oleh warga di jogjakarta, madura masih perlu berbenah. dari segi kerapian, keramahan, dan lain lain. saya yakin akan terus menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
 
 

No comments:

Post a Comment