if only you are not an indonesian ...

Wednesday, November 27, 2013

menuju perjalanan impian : 4th etape : Taman Nasional Meru Betiri

 puas berjalan jalan disekitar hotel di tepi pantai Plengkung yang sepi, kami dijadwalkan untuk makan siang lebih awal sebab setelah ini tidak ada tempat makan yang layak sampai ke tujuan berikutnya, Taman Nasional Meru Betiri, tepatnya menuju Pantai Sukamade dimana penyu penyu bertelur disana di malam hari. sejauh ini, semua jadwal masih dijalankan tertib tetapi nyaris semuanya meleset dari permintaan saya semula yaitu : diusahakan sampai di penginapan manapun paling lambat jam 7 malam. karena kami bukan orang yang menikmati kehidupan di malam hari, tetapi selalu istirahat di malam hari. yah, apa boleh buat, apalagi sejauh ini, hari ketiga atau keempat ini, kami tidak melenceng meskipun prediksi waktunya meleset. setelah makan siang lebih awal, mengemasi bawaan, kami sempat berfoto foto sebentar di gerbang hotel. dan sempat melihat juga bagaimana speedboat dari Bali menurunkan penumpangnya didepan hotel. tidak ada dermaga khusus selain jalan setapak. dan penumpang musti berbasah basah ria. basah sampai sekitar sepaha orang dewasa.  foto diatas menunjukkan mobil yang mengantar jemput kami dari dan ke pos Pancur. waktunya menjemput mobil kami dan melanjutkan perjalanan.
kami berhenti di kota kecamatan terakhir dimana ada kantor balai yang mengurus taman nasional ini. disana kami bertukar dengan kendaraan fourwheels drive beneran yang bisa menyeberang sungai dan menempuh jalanan yang masih berbatu batu sekelapa besarnya. ketika sampai sini, kembali kami mengemas tas yang lebih kecil hanya untuk satu malam di Pantai Sukamade. sisa barang lain dan mobil dititipkan lagi ke kantor balai. karena sudah masuk daerah pantai, saya lalai tidak menyiapkan baju hangat entah itu sweater atau jaket. bahkan anakku sudah kehabisan baju dalam yang bersih. diakalin dengan merangkap bajunya dengan kaos lengan pendek. dan nanti, di surabaya, kami akan belikan lagi baju dalam sebab masih 6 jam perjalanan kereta dari surabaya menuju pulang. kami agak tergesa gesa sebab perjalanan malam hari menembus hutan tentunya tidak nyaman. selain kesan pertama yang gelap gulita, menyeberang sungai di malam hari tentu lebih berbahaya sebab tidak dapat melihat arus dengan jelas. disini juga, kami menunaikan sholat dluhur dan ashar sekaligus. diharapkan sebelum maghrib kami sampai. dan tadaaaaa ... ternyata sampai disana sudah lewat jam 8 malam. perjalanan berbatu batu dan kiri kanan hanya hutan dalam kegelapan. saat menyeberang pun hanya terdengar arus sungainya. serba menyeramkan tetapi anakku sangat antusias dan melewatkan jam tidur siangnya. begitu sampai di tujuan, makan malam sudah siap, tetapi saya memaksakan diri  untuk berbenah dulu sedikit. membuat susu hangat untuk anakku dulu supaya staminanya tetap terjaga. malam itu kami tidak sendirian di pondok wisata sukamade. ada anak anak sekolah didampingi gurunya sedang berada disana. kemudian ditambah dengan anak anak muda yang camping. mereka malah mengendarai motor dari Malang! berhujan hujan. yah, seandainya saya 25 tahun lebih muda, perjalananan seperti itu juga yang akan saya lakukan. setelah badan sedikit nyaman, akhirnya kami makan malam dulu dan setelahnya langsung menuju pantai untuk mnemukan penyu yang sedang bertelur. kalau kami beruntung, kami akan langsung melihatnya tetapi bisa juga kami harus menunggu berjam jam. begadang sampai pagi menunggu penyu mendarat dan bertelur. tetapi ternyata kami sangaaaaaat beruntung. begitu menapakkan kaki di pantai, memang sedang ada penyu yang sedang bertelur. kami disuruh diam dan tenang dan mematikan semua lampu senter. supaya mama penyu tidak kaget dan bisa melanjutkan bertelur dengan tenang.
ini wajah dari pondok tempat kami menginap di pantai sukamade. sebenarnya bangunannya bagus tetapi kurang bersih. mungkin karena tenaganya terbatas, pengunjung yang terlalu sedikit, dan biaya yang dipungut dari pengunjung terlalu sedikit. airnya banyak, tetapi keruh. pengennya saya nyikat bak mandinya dulu tapi apa daya tenaga terbatas. jadi saya merem saja. sikat gigi diluar saja. airnya terlihat lebih jernih. anakku dimintakan air panas untuk mandi dari satu satunya kantin yang ada disitu. untuk air panas ini, jelas tidak ikut dalam biaya tour. tetapi penting mandi dengan air panas sebab membantu merilekskan otot otot supaya tidak kaku dan sakit.
ini adalah penyu kedua yang mendarat malam itu. yang kami saksikan prosesnya mendarat, memilih lokasi bertelur, menyiapkan diri bertelur, bertelur, kemudian diberi identifikasi oleh petugas, sampai dia berjalan kembali lagi menuju laut lepas. meninggalkan telur telurnya di tangan petugas yang berdedikasi. entah mengapa setelah bertelur, mama penyu ini menitikkan air mata. mungkin karena sedih berpisah dengan telur telurnya dan tidak tahu bagaimana nasib telurnya setelah ditinggalkan atau mungkin juga karena lelah menyeberang.
foto grup yang langka dengan latar depan penyu yang sedang bersiap siap untuk kembali ke laut lepas. akibat lalai membawa baju hangat, jadilah sarung dan pakaian seadanya saja untuk melihat penyu bertelur. g jelas bentuknya semua.
setelah bertelur, petugas memeriksa mama penyu. ternyata penyu yang ini belum memiliki identifikasi. jadi akhirnya, mama penyu dicatat ukuran panjang lebarnya, diprediksi beratnya, diberi katepe semacam logam yang dijepitkan di kaki depannya. katanya, mungkin sakit sedikit seperti telinga yang ditindik. identifikasi dan pencatatan ini bermanfaat untuk pendataan penyu ---- diseluruh dunia --- sebab petugas disini juga berkomunikasi dengen WWF sehingga akan ada data atau catatan kapan lagi mereka bertelur dan dimana.
 ada beberapa jenis penyu yang sering mampir kesini tetapi yang paling banyak adalah penyu hijau. mama penyu yang ini lebar dan panjangnya nyaris 1 meter persegi. mungkin beratnya juga sekitar 100 kilogram juga.
setelah mama penyu pergi, kami mengambil semua telur dan menghitungnya. kali ini ada 107 butir telur penyu yang sangat berharga. sebab harapan hidup penyu sangat rendah. dari 1000 penyu yang menetas hanya ada 1 ekor saja yang tumbuh dewasa. banyak sekali predator penyu ini mulai dia dalam bentuk telur sampai menetas dan saat pertumbuhannya sebagai penyu muda. manusia banyak sekali yang gemar makan telur penyu juga biawak, babi hutan dan beberapa binatang lainnya. jadi disini, petugas akan memindahkan telur ke bangunan semi permanen didekat pondok. menguburnya dengan pasir pantai juga, mencatat jumlah dan jenisnya, kemudian nanti dilepaskan saat usianya sudah mencapai kira kira 5 - 7 hari. pada malam itu, ada 14 ekor penyu yang mendarat dan bertelur. semuanya nyaris diatas 100 butir per penyu. bayangkan, bagaimana kerja keras petugas disana yang hanya berjumlah 4 orang, sepanjang malam begadang menunggui penyu bertelur, mengangkuti telur ke tempat penetasan, dan mencatatnya. kalau bukan karena dedikasi, karena apa? mengingat mereka bekerja jauh dari peradaban. bahkan tidak ada listrik disini. tidak ada sinyal telepon. makanan datang dikirim oleh truk dari desa dimana kami meninggalkan mobil. harus menyeberang 3 sungai besar dan 2 sungai kecil untuk sampai di peradaban terdekat.

 Taman Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur bagian selatan pada koordinat geografis 8°21’ - 8°34’ LS, 113°37’ - 113°58’ BT, dengan ketinggian 900 - 1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, ditunjuk sebagai taman nasional sejak tahun 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas wilayahnya sekitar 58.000 ha dengan nama diambil dari nama gunung tertinggi di kawasan ini yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru Betiri berada dalam wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Penunjukan taman nasional ini disahkan dengan surat keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 277/Kpts- VI/97.

TN Meru Betiri dapat diakses baik melalui wilayah Kabupaten Banyuwangi di timur, atau pun melalui Kabupaten Jember di sebelah barat. Yakni melewati tempat-tempat sbb.:
 http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Meru_Betiri

pagi yang indah dan cerah untuk bermain di tepi pantai berpasir lembut. foto diatas adalah jejak kaki penyu yang mendarat di pantai malam hari sebelumnya. katanya siy, dari jejak kakinya ini terbaca jenis penyunya dan tentu, ukurannya. meskipun siang tidak tidur dan kurang istirahat, malam hari juga tidurnya larut malam, anakku tetap bangun pagi. bahkan pagi sekali. sehingga kami berlima bisa sholat shubuh berjamaah di musholla terbuka diseberang pondok. belum ada tanda tanda kehidupan disekitar. setelah meminum susunya, anakku langsung mengeksplorasi sekitarnya. kami mengintip ke bangunan bangunan lain disana dan menemukan tempat pengeraman telur penyu. petugas yang berjaga disana, yang sudah bangun, memberi kami 30 ekor tukik, anak penyu untuk dilepas ke pantai. tentu saja kami dengan senang hati melakukannya. pantai yang indah baru terlihat dibawah matahari pagi.
Pantai Sukamade ini paling diminati oleh wisatawan mancanegara, karena terdapat atraksi pengamatan penyu yang merupakan satwa langka. Pertama masuk Pantai Sukamade, pengunjung akan disambut oleh kelompok macaca dan lutung yang sudah terbiasa dengan pengunjung. Pengunjung dapat menikmati treking melintasi hamparan hutan hujan tropis dataran rendah dengan akses jalan setapak. Potensi yang dapat dinikmati sepanjang jalur ini antara lain kumpulan kelelawar besar, kijang, babi hutan, biawak dan berbagai jenis burung termasuk elang laut.
Berjalan menyusuri pantai Sukamade, jika pada siang hari akan terasa panas dan kurang menarik tetapi jika pada malam hari tiba, pantai Sukamade akan berubah menjadi surga. Satu per satu penyu akan muncul dari laut menuju ke pantai untuk bertelur. Pemandangan inilah yang ditunggu-tunggu wisatawan khususnya mancanegara. Karena langka maka perlakuan untuk mengamatinyapun harus ekstra hati-hati. Biasanya pengunjung tidak diperbolehkan menyalakan lampu dan berbuat gaduh selama berada di pantai. Proses penyu bertelur sendiri memakan waktu kurang lebih 3 jam dari naik ke pantai sampai kembali lagi ke laut.

Fasilitas yang tersedia :
- Pondok Wisata
- Kantin / Warung
- Hatchery / Penetasan telur penyu
- Bak pembesaran tukik / anak penyu
- Mushola
- MCK
- Camping ground
- Genset
- Solar cell

 http://merubetiri.com/detail_statis/id/39/pantai_sukamade.html
petugas memberi anakku tukik tukik untuk dilepaskan ke laut. beberapa tukik mati karena penyakit jamur atau karena plasentanya tidak tumbuh. di dinding ada daftar telur yang menetas dan yang mati. mengejutkan sekali dari sekian ribu telur yang menetas, hanya dibawah 10% nya yang akan tumbuh menjadi penyu dewasa. diluar bangunan banyak poster poster tentang jenis jenis penyu, makanan, habitat, predator, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya dari kepunahan.
ini tukik yang mati karena plasentanya tidak tumbuh dengan baik. kasihan sekali ya :(
mengeluarkan penyu satu persatu dari ember untuk dilepaskan lagi ke laut. secara naluriah, begitu diletakkan di pasir, si tukik ini langsung menghadap ke laut dan lari menyambut air laut. ada yang terguling guling dulu saat terhempas ombak tetapi tetap dengan penuh semangat kembali lagi menuju kebebasannya. untuk acara melepaskan tukik ini, katanya, pihak tour memberikan uang kepada petugas di pantai ini. apapun istilahnya saya tidak keberatan. lagipula itu sudah ada dalam paket tour yang sudah dibayar. driver dan guide tour belum tampak bangun sampai kami selesai melepas tukik tukik itu bahkan kami kehujanan di pantai. tetapi saat kami di pantai, ada pendamping guru dengan murid murid yang juga melepas tukik. mereka nekad lari hujan hujanan dan pak guru itu yang memberitahu driver landrover itu untuk menjemput kami dengan mobil. driver dan guide kami sendiri masih nyenyak.
 selamat jalan tukik tukik ... semoga perjuangan hidupmu berhasil dan kalian bisa tumbuh dewasa lalu kembali lagi bertelur di pantai sukamade yaaaa :)
 karena hujan deras, anakku kesal sekali tidak bisa bermain main yang lama di pantai. apalagi pasirnya enak sekali untuk maen. lembut dan bersih. tidak ada sampah sampahnya. kembali ke tempat penetasan, kami melihat kesibukan para petugas yangs edang memindahkan telur telur semalam kedalam ember, mencatat dan memberi tanda jumalh dan jenis telur yang ada didalamnya. karena area pengeraman sudah penuh, akhirnya telur telur yang datang kemudian dikubur didalam ember plastik. menyedihkan sekali ya.
 ternyata, memindahkan telur kedalam ember besar dan menguburnya dengan pasir bisa menggantikan keasyika  bermain pasir di pantai :D
dikubur pasir pantai. pasirnya dicidukin pakai mangkok plastik yang ada disitu. sementara petugas yang lain menyusun dan mengangkat angkat telur telur yang lain.

 setelah telur telur tertutup pasir semua, anakku boleh menuliskan jumlah telur, jenisnya, tanggal dikuburnya, dan menuliskan namanya sendiri di papan kecil itu. papan itu nanti ditancapkan diember atau di pasir kalau nanti dipindahkan lagi. dari situ akan dicatat berapa telur dierami dan berapa yang menetas dengan sehat. kami beruntung lagi sebab saat disana, menyaksikan bagaimana tukik pertama menetas dan menampakkan diri dari kuburan pasir itu. awalnya siy malah agak serem sebab kepalanya hitam kecil itu mirip sekali dengan kepala ular. kemudian ada gerakan gerakan lain di pasir. dan gundukan pasir itu menjadi semakin cekung seperti longsor karena desakan tukik tukik yang akan keluar ke permukaan pasir. setelah keluar mereka berlarian kemana mana lucu sekali. sayang sekali saking terpananya saya tidak terpikir untuk merekam dengan video. bengong thok :D
 
kemudian puas bermain dengan tukik, kami semua makan pagi. sementara driver dan guide baru menemui kami dan heboh bertanya tanya berapa ekor tukik yang kami lepaskan. sebaba mereka harus membayar kepada petugas, kemudian petugas yang mana yang memberi tukik kepada kami. saya jawab seingatnya sebab tidak tahu pentingnya dimana. tour menjadwalkan kami melepas tukik di pantai sekitar jam 10. jelas terlalu siang menurut versi kami yang biasa bangun pagi dan tidur cepat. sementara itu turun hujan yang naik turun intensitasnya. mustinya kami check out dari pondok hari ini tetapi belum jelas jam berapa. saya tanya, kapan kami keluar dari sini? katanya setelah makan siang. saya bilang, kalau setelah makan siang, jatah air minum yang katanya 1 box per hari itu sudah habis. saya tidak mau beli lagi sebab kami tidak pernah menghabiskan sebanyak itu selama perjalanan. saya butuh banyak air minum. akhirnya guide memberi kami masing masing satu botol tanggung air minum selain teh pendamping sarapan kami. saya bersikukuh untuk segera keluar dari situ sebab mendung makin gelap dan terbaca cuaca tidak akan menjadi cerah semakin siang. hujan makin deras. saya mengkhawatirkan sungai sungai yang harus diseberangi menuju pulang itu. ini adalah ketegangan yang lain akibat kehabisan air minum dan jadwal yang tidak sesuai dengan cuaca. saya tidak suka ini. saya tidak mau terpaksa menginap lagi disini. saya tidak mau terjebak sungai banjir disini. saya ingin keluar segera dari sini. akhirnya guide menuruti kemauan saya dan membungkus makan siang kami dengan kertas nasi. saya tidak pedulu tetapi yang penting segera keluar dari sini. akhirnya jam 10 tepat kami keluar dalam cuaca yang tidak bersahabat. hujan deras dan langit yang pekat warnanya. bahkan kami sudah tidak berselera lagi untuk foto foto. tetapi naluri saya sangat benar. hujan makin deras dan sungai besar kedua nyaris tidak bisa diseberangi. truk angkutan murid murid sekolah yang berangkat 2 jam didepan kami, masih berhenti di tepi sungai. anak anak berkeliaran kemana mana sambil basah kuyup. justru yang naik motor bisa naik rakit dan sampai di peradaban lebih cepat. driver landrover menjajagi kedalaman sungai, arus airnya sambil berdiskusi dengan driver truk. semntara mereka berdiskusi, kami berfoto foto dan mengamati sungai dan keadaan sekeliling kami. akhirnya diputuskan kami mampu menyeberang. begitu sampai diseberang, kami menunggu truk untuk menyeberang juga. solidaritas sesama driver di hutan, kurasa, tanpa sadar, kami semua bertepuk tangan dan anak anak didalam truk juga bersorak sorai karena bisa pulang. kami beriringan menuju desa peradaban terdekat. berhenti di kantor balai yang sama untuk bertukar mobil, berganti pakaian kering, sholat dluhur, dan makan siang. tetapi ternyata sampai di balai suasana sangat hiruk pikuk. tidak ada satu pun rencana kami yang bisa dijalankan. akhirnya kami putuskan mencari masjid sambil jalan menuju ke surabaya.
 seru sekali petualangannya menyeberang sungai dan menembus hutan rimba. tetapi bagaimana pun saya tinggal di peradaban jadi terlalu lama di daerah terpencil akhirnya tidak merasa nyaman. sudah kepengen pulaaaaaang :)

sepanjang perjalanan, selain hutan rimba, ada dua desa kecil. yang kalau sungai sedang meluap pasti mereka tidak bisa kemana mana. diantara dua desa itu ada sekolah lengkap dengan rumah dinas guru. oh, menyedihkan sekali. siapa yang mau membaktikan diri kepada ibu pertiwi dengan menjadi ibu atau bapak guru disini? atau mungkin jadi dokter atau tenaga medis lainnya? dokter puskesmas terdekat adalah 3 jam perjalanan dari desa ini. karena itu hanya datang 2 bulan sekali dan biasanya menginap. ada juga klinik yang dimiliki olah kantor perkebunan swasta disana. tetapi saya mampir numpang pipis disana, klinik itu kosong. tak ada tanda tanda ada kegiatan pelayanan kesehatan disana. bangunannya relatif masih baru dan cukup bersih. ada air juga melimpah. mungkin klinik kecil itu ditujukan untuk para buruh buruh perkebunan yang tinggal disekitar situ. memang selain hutan rimba, ada perkebunan kopi dan cokelat disana. beberapa terawat dengan baik dan sisanya terlantai. buah cokelatnya menghitam dan kebunnya kotor banyak ranting dan dahan busuk berserakan. sayang sekali. bukankah mahal sekali biaya yang dikeluarkan untuk membuka kebun cokelat atau kopi? bukankan kita membutuhkan keduanya? mengapa kita harus impor? mengapa cokelat mahal di negeri yang punya kebun cokelat?
petualang kecil sudah puas menikmati off road dengan kendaraan fourwheels drive. setelah tidak tidur siang, tidur larut malam, bermain pasir dan menyeberang sungai yang sangat seru sekali akhirnya lelah dan ngantuk. tidur dipangkuan saya sampai beberapa jam, sampai akhirnya tiba waktunya kami mengucapkan selamat tinggal taman nasional meru betiri. setelah ini kami menuju surabaya baru pulang ... 
ketegangan terakhir adalah ketika driver tour memperediksi kami akan sampai di surabaya saat hari masih terang atau sekitar jam 7 malam. ternyata jam 7 malam kami lapar dan makan malam sudah bukan paket dari tour. aneh sekali mengingat keterlambatan ini kesalahan dari tour, bukan dari kami. tetapi saya tidak mau merusak suasana liburan dengan berdebat hal hal seperti itu lagi. yang penting kami semua selamat sampai di surabaya.  tepat ketika adzan isya, saya minta berehnti di salahsatu masjid yang terlibat besar, cantik, dan bersih. ternyata kamar mandinya juga cukup bersih dan air melimpah. di kiri kanannya juga ada warung makan. saya putuskan sitirahat dulu disini, di masjid, sholat, kemudian makan malam dan kemudian melanjutkan perjalanan. diseberang masjid kami makan mie dan nasi goreng. alhamdulillah anakku makan cukup lahap ditambah susu dan madu, cukup untuk menjaga staminanya tetap baik sampai dirumah kembali. begitu masuk ke mobil lagi, badan kami sudah terasa lebih nyaman, perut sudah kenyang, dan tidurlah. 
nah, coba tebak, jam berapa kami sampai di surabaya? ternyata kami sampai disana jam 2 pagi!!! busyet banget dah, prediksinya melesetnya g tanggung tanggung. melesetnya sehari. tapi aku tidak mau memperpanjang masalah dan malah aku kasih tips untuk guidenya. mengingat dia memperlakukan anakku dengan baik. bahkan beberapa kali membantu menyuap dan memangkunya saat anakku pengen duduk didepan disebelah driver. kuhargai perhatiannya itu meskipun aku sebal dengan semua keterlambatan itu. puncak kemarahanku justru nyasar ke pemilik guest house di surabaya. bayangpun, nyampe sana jam 2 pagi, kamarku dikasihkan orang lain dan dia hanya minta maaf. minta maaf mbahmu ya, sudah ada reservasi dan kami tidak pernah membatalkan. dan jatah sehari semalam yang kami punya kan belum berakhir sampai nanti jam 12 siang. kalau tidak dilerai temanku, rasanya pengen deh, bikin gaduh di guest house itu ;D
by the way, seluruh perjalanan ini sangat menyenangkan. mengunjungi tempat tempat eksotis dibelahan timur pulau Jawa ini. semoga memberi inspirasi untuk seluruh grup ini, menyadari betapa kecilnya kami dihadapan Sang Pencipta ....

No comments:

Post a Comment