if only you are not an indonesian ...

Friday, February 23, 2018

Belajar sejarah di Museum Benteng Vredeburg


 benteng vredeburg dibangun tahun 1761 oleh arsitek frans haak. terletak didepan gedung agung, berseberangan dengan kantor pos besar yogyakarta, diujung selatan jalan malioboro. sekarang benteng ini dijadikan museum yang cantik dan memberi pengetahuan kepada kita tentang sejarah negara kita sendiri.


biasanya saya tidak suka museum yang ada di indonesia sebab kadang kadang penataannya kurang artistik. tetapi museum benteng vredeburg ini ditata dengan cantik. lingkungannya asri dan secara keseluruhan terlihat bersih. jalan jalan di museum seperti ini menjadi menyenangkan dan menambah wawasan. 

arealnya cukup luas. terdiri dari beberapa bangunan. tentu saja. benteng ini dibangun sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan residen belanda pada waktu itu. dikelilingi oleh parit lebar dan memiliki menara pandang di keempat sudutnya. 

setelah lahirnya kesultanan yogyakarta dan kasunanan surakarta akibat perjanjian gianti 1755, kasultanan yang saat itu dipimpin oleh sultan hamengku buwono I, belanda memiliki rasa khawatir kehilangan kontrol atas kesultanan. kemudian dengan dalih menjaga keamanan, meminta izin untuk membangun benteng ini.

letak kraton hanya satu tembakan meriam dari benteng ini. sehingga sebenarnya benteng ini menjadi tameng belanda jika sewaktu waktu kasultanan berbalik melawan belanda.  
 
 harga tiketnya pun menurut saya terlalu murah. bahkan parkir di area sekitarnya bisa jadi lebih mahal. wujud tiketnya pun menarik. dari kertas glossy yang cukup tebal. kalau anda suka menyimpan kenang kenangan dari perjalanan anda, tiketnya layak disimpan.

 setelah masuk gerbang, disebelah kanan ini aawalnya adalah barak prajurit. kemudian sekarang, ada semacam kafe di terasnya. sayangnya saya lupa tidak menanyakan kapan bukanya.

 patung diatas adalah ikon museum ini. anda akan lebih mengerti setelah menonton film oendek yang ada di teater di area museum. untuk menonton film pendek dengan durasi 15 menit ini tidak perlu membayar lagi. teaternya cukup nyaman dan ada pendingin udara. cocok sekali untuk istirahat setelah berkeliling museum.

 museum dihatiku, tagline museum ini. tetapi memang layak disimpan di hati.


lantainya bahkan terlihat berkilau didalam foto. pengunjungnyacukup banyak tetapi tidak sampai sesak. saya lupa apakah ada guide atau tidak disini. kalau pengunjungnya dari dalam negeri mungkin tidak perlu guide, tetapi untuk pengunjung dari luar negeri akan lebih memudahkan kalau ada guide.


 dioramanya bagus bukan? terlihat bersih dan ekspresinya tidak "mati". biasanya diorama menyeramkan. seperti gambar orang mati. tetapi disini dioramanya cantik. 


bangunan ini dulunya barak prajurit. sekarang tertutup dan bukan bagian dari museum yang bisa dikunjungi.
 
 kalau ada barak prajurit barak kelihatannya ada barak prajurit timur. sayangnya saya tidak mengambil foto.



 di bagian belakang ada rumah perwira. semua bangunan tadi, meski tertutup rapat, taman dan bangunannya bersih terawat.
sebaiknya melihat dan membaca peta ini baik baik sebelum mulai berkeliling museum.

 
 disini, bagian depan, ada loket untuk membeli tiketnya.

 
 ini adalah parit sebagai bagian pertahanan benteng.




No comments:

Post a Comment