if only you are not an indonesian ...

Friday, February 23, 2018

Kebun Bunga Amarylis


 konon, di negara negara empat musim, di beberapa tempat, ditanami bunga bunga di area yang sangat luas. setiap musim memiliki bunga bunga yang berbeda. begitu indahnya hamparan bunga bunga tersebut, menarik pengunjung dari berbagai penjuru dunia untuk menyaksikannya. bunga bunga tersebut sebagian menjadi icon negaranya. seperti sakura di jepang. beberapa waktu sebelum musim sakura bermekaran, akan ada forecast kapan dan dimana sakura akan mekar. dengan demikian, jika ingin menyaksikan, kita dapat merencanakan jauh jauh hari sebelumnya.
 saya pikir pikir, untuk indonesia, tentu tidak sulit untuk melakukan hal yang sama. sebab matahari bersinar sepanjang tahun, curah hujan yang cukup, tanah yang subur, dan memiliki bermacam macam jenis bunga khas negara tropis. mengapa kita tidak melakukannya? kita memiliki melati yang bisa berbunga sepanjang tahun, mawar beraneka rupa warnanya, kembang sepatu, tapak dara warna warni, dan mungkin ribuan bunga lagi.

 kemudian pada satu waktu, di gunungkidul, mendadak menjadi hits sekali, karena foto foto orang orang di kebun penuh bunga. sayangnya, keindahan tersebut tidak berumur lama. sebab banyak pengunjung tidak bertanggungjawab malah merusak hamparan bunga bunga. dengan banyaknya pemberitaan di media massa, nampaknya kerugian pemilik kebun bunga bisa diatasi. 

kebun bunga ini, adalah milik pak sukadi, desa salam, patuk, gunungkidul. beliau hanya mengikuti kata hatinya menanam bunga bunga tersebut mengisi lahan kosong. tidak menyangka kalau tanamannya menarik perhatian.

 pada tahun tahun berikutnya, oktober 2017, pak sukadi kembali menanam dan amarylis dalam berbagai jenis bermekaran lagi dia area 2.350 meter didekat rumahnya. bercermin pada kejadian sebelumnya, dibantu dengan warga sekitar, kebun amarylis ini diberi jalan setapak diantaranya, untuk memberi ruang pengunjung untuk mengambil foto tanpa merusaknya. selain itu, mereka menyiapkan ruang dan tukang parkir, toilet, dan memberi tanda tanda di jalan menuju kebun bunga ini. dengan adanya pengaturan seperti ini, amarylis kembali menghiasi halaman halaman sosial media tanpa merusaknya.

amarylis mekar ketika musim hujan dan hanya kira kira selama dua minggu. jadi sepanjang musimnya mekar, ramai sekali pengunjung yang menyaksikan dan berfoto. menurut pak sukadi, kira kira 700 perngunjung per harinya, selain berfoto, disediakan pula bibit amarylis apabila ada yang ingin menanamnya. per tangkai dihargai rp 5.000,-

jadi, kalau pak sukadi bisa, tentu pak sukadi pak sukadi yang lain, dengan jenis tanaman bunga yang lain, tentu bisa. sehingga akan banyak potensi indonesia yang bisa "dijual". ide pak sukadi menghidupi warga disekitarnya meski hanya musiman.

 setelah dari kebun bunga amarylis, saya mampir ke pantai goa cemara. pantai ini berpasir abu abu yang halus. dan yang saya suka, sebelum menuju air, ada barisan pohon cemara yang menyejukkan. tetapi pantai goa cemara tidak cocok untuk bermain apalagi anak anak. tidak boleh juga untuk berenang. kita hanya bisa bermain pasir disana. sebab ombak yang besar. 

area di sekitar pantai ini landai dan pemandangannya indah, sehingga banyak digunakan untuk acara gathering. area parkir yang luas dan fasilitas lain juga memadai. 

berjalan jalan di jogja dan sekitarnya lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi. tetapi kalau anda datang dari jauh, bisa menyewa mobil atau menggunakan transportasi online.


 

No comments:

Post a Comment